Good News Today: Menteri Susi, Pokemon Go, Produk Organik

Ega Maharni diperbarui 19 Sep 2016, 17:28 WIB

Fimela.com, Jakarta WWF menganugerahkan "Leaders for a Living Planet Award" kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti atas kontribusi signifikan terhadap pelestarian alam dan pembangunan berkelanjutan.

 

Seperti yang dikutip Antara, "Ibu Susi Pudjiastuti telah mendedikasikan waktunya selama ini untuk memberantas praktik perikanan yang tidak sah, mendorong pengelolaan perikanan berkelanjutan berbasis ilmiah, dan memperkuat kesehatan laut dengan memperluas jejaring kawasan konservasi perairan. Beliau adalah tokoh yang berjuang untuk melindungi kesehatan laut Indonesia," kata Direktur Program Coral Triangle dari WWF-Indonesia Wawan Ridwan dalam keterangan tertulis yang diterima di Yogyakarta, Sabtu. 

Penghargaan untuk Susi, kata Wawan, diserahkan Jumat (16/9), di Washington DC oleh Presiden WWF Internasional Yolanda Kakabadse, bersamaan dengan berlangsungnya Our Ocean Conference yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat.

Aksesori gelang pintar Pokemon Go Plus untuk game augmented reality mulai dijual di Jepang, Jumat (16/9), yang langsung diserbu para penggemar game tersebut.

Seperti yang dilansir Antara, di Daimaru Umeda, toserba yang menjadi tempat Pokemon Center Osaka di Jepang bagian barat, sekitar 700 orang menunggu di luar toko selama berjam-jam sebelum toko dibuka. Toko tersebut mempercepat jam buka dari biasanya, dari pukul 10 pagi menjadi pukul 8 pagi.

Kana Sugiura, pekerja honorer berusia 29 tahun, bergabung dalam antrean pukul 6.30 waktu setempat dan akhirnya dia berhasil membeli gelang pintar tersebut.

"(Dengan alat ini), mencari Pokemon jadi lebih cepat karena saya tidak harus selalu menatap layar (smartphone). Saya ingin menangkap banyak Pokemon monster," kata Sugiura seperti dilansir Kyodo.

Kementerian Perdagangan menyatakan produk makanan organik dan mengandung unsur alami banyak dicari konsumen di Amerika Serikat sehingga dapat berpeluang untuk diekspor ke negara adidaya itu.

Seperti yang diwartakan Antara, "Ketika barang tidak banyak di seluruh dunia, konsumen akan menunggu, seperti barang atau makanan yang organik, berasal dari sumber alami. Ini sedang banyak dicari warga Amerika Serikat karena gaya hidup sehat sedang berkembang di sana," kata Kepala Pusat Penanganan Isu Strategis Kementerian Perdagangan, Ni Made Ayu Marthini, di Jakarta, Minggu.

Peluang Indonesia memasuki bisnis makanan organik pun sangat besar dengan keadaan geografis maupun geologi yang mendukung industri pertanian jangka panjang sehingga makanan dan minuman, terutama berbahan alami dan organik menjadi komoditas andalan.

Ia menjelaskan Indonesia bisa menyaingi China sebagai negara kemitraan terbesar Amerika Serikat karena China memiliki lahan pertanian yang kering dan tandus akibat pengembangan industri besar-besaran.