Fimela.com, Jakarta Gatot Brajamusti harus menghadapi bermacam kasus tindak pidana yang dialamatkan kepadanya. Selain kepemilikan senjata api ilegal dan narkoba, Gatot juga dilaporkan terkait dugaan kekerasan seksual terhadap wanita di bawah umur yang dilakukan selama di padepokan.
Salah satunya adalah CT, wanita yang mendapatkan kekerasan seksual saat masih berusia 16 tahun. Ia diimingi terkenal dan segera terjun ke industri hiburan tanah air. Dan dalam pengaruh aspat, akhirnya Gatot pun berhasil menggagahinya.
Menurut Elza Syarief selaku kuasa hukum CT dan beberapa korban lainnya, biasanya Gatot melakukan pendekatan-pendekatan terlebih dahulu. Namun, terkadang juga para korban ini dipaksa untuk menuruti permintaan Gatot.
"Kadang malah gak pakai iming-iming, mereka langsung dipaksa," kata Elza Syarief usai melapor ke kantor KPAI, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Elz menambahkan jika tak semua wanita yang berada di padepokan Gatot Brajamusti dinikahi secara siri versinya. Karena biasanya Gatot hanya memilih yang menjadi favoritnya, untuk dinikahi siri dan diajak berhubungan badan.
Selain yang favorit itu, wanita-wanita tersebut terkadang diberikan kepada orang lain. "Yang favorit dia (Gatot) 'pakai' sendiri, yang tidak favorit, nggak, dan dikasih ke orang lain biasanya," sambung Elza.
Ditambahkan oleh Elza, korban Gatot diklaim sampai ratusan orang. Pasalnya, menilik periode yang lebih dari 5 tahun, maka korban pun bisa dihitung. "Korbannya lebih dari seratus, karena bisa dilihat dari periode yang panjang," tukas Elza Syarief.