Fimela.com, Jakarta Banyaknya masalah kadang membuat banyak orang stres dan tak kuasa menahan amarah serta kekesalan. Maka tak jarang, orang-orang marah-marah tanpa sebab. Sebenarnya, api tak akan berkobar tanpa ada yang menyulutnya atau menyalakannya dengan api.
Artinya, mereka sebenarnya sedang memikirkan masalah tersebut dalam benak. Namun, karena proses mencari solusi itu diputus atau diganggu orang lain, mereka langsung membentak dan marah. Semua ini tak akan terjadi ketika kamu memiliki kecerdasan emosi yang baik. Apa tandanya?
1. Kamu sanggup 'membaca' lingkungan. Thought Catalog menulis, kamu sanggup memahami ketika seseorang ragu untuk berbicara sesuatu. Kamu juga tahu ketika seseorang sedang memandang belahan jiwanya. Kamu bukan hanya bisa melihat, tapi juga bisa merasakan.
2. Tanpa membuat orang lain takut dan merasa risih, kamu mampu menggali kisah bagaimana kehidupan orang lain. Tapi, kamu menggali kisah itu diam-diam. Bukan dari orang lain. Tapi dari diri mereka sendiri. Kadang dari obrolan, kadang juga dari pengamatan.
3. Kamu tahu apa yang membuatmu kuat. Kemampuan apa yang paling kuat dalam dirimu. Sebaliknya, kamu juga tahu apa yang menjadi kelemahanmu. Tapi bukannya malu, kamu justru menunjukkannya kepada orang lain.
4. Kamu lebih memilih untuk hidup di masa kini dan melihat ke masa depan. Tapi bukan berarti kamu lupa dengan masa lalu. Kisah terdahulu selalu kamu ingat, sebagai rambu dan pembelajaran di masa sekarang dan masa depan.
5. Orang yang cerdas tahu kapan suasana hatinya baik, kapan akan menjadi buruk. Tapi kamu yang juga bijak sana mampu mengontrol suasana hati itu. Jika saatnya kurang tepat, kamu akan dengan mudah me-switch suasana hati yang buruk menjadi baik.
6. Motivasimu untuk melakukan apa pun selalu datang dari dirimu sendiri. Bukan dari orang lain atau juga lingkungan.