Fimela.com, Jakarta Usai menjadi juara Stand Up Academy (SUCA) Indosiar yang pertama, Cemen mendapat banyak kesempatan untuk mengembangkan diri. Tak cuma open mic, Cemen mencoba jadi pembawa acara, pemain sinetron, dan kini film. Keberuntungan pemilik nama lengkap Chrismanto Eka Prastio ini berawal dari keberaniannya melawan pobia wanita.
****
Awalnya Cemen termasuk pria pemalu yang selalu takut bisa berada di dekat wanita yang didekatinya. Karena itulah teman-temannya memanggilnya dengan ledekan Cemen. Tak tahunya nama inilah yang membawa keberuntungan baginya.
"Gue kenal dunia Stand Up Comedy itu baru di tahun 2013. Awalnya mau terjun jadi komika karena pengen nyari banyak teman dan menghilangkan fobia sama cewek. Gue dulu kan gak berani dan takut sama cewek, mau deketin cewek gue udah ketakutan duluan, makanya gue sering dibilang cemen. Nah dari situ panggilan Cemen bermula dan jadi nama panggung gue sampai sekarang ini," ujar Cemen di Kantor Bintang.com, Minggu (11/9/2016).
Untuk mengasah keberaniannya, Cemen bergabung dengan komunitas Stand Up Comedy di Cikarang. Tampil di depan umum dan membuat orang tertawa mengubah sudut pandang Cemen. Untuk menguji keberaniannya, Cemen mengikuti audisi SUCA Indosiar.
Tak mudah tentunya bagi Cemen untuk menjadi juara SUCA 2015. Lawan dari berbagai daerah tak bisa dipandang sebelah mata. Namun gaya khas yang dimiliki Cemen menjadi jalan baginya untuk memperoleh perhatian juri dan penonton.
Selain itu, dukungna pedangdut Zaskia Gotik diluar ekspektasinya. Berasal dari satu daerah, Zaskia tak sungkan memberikan dukungan. Lewat sosial media juga di panggung SUCA, Zaskia menunjukkan dukungannya. Hal ini berhasil menyuntik kepercayaan diri pria kelahiran 17 April 1994 ini.
Dengan sense comedianya yang tinggi dan gaya khasnya, cemen membuktikan kepada publik bahwa dirinya memang pantas menjadi juara. Beberapa juri dan mentorpun mengakui kehebatan cemen dalam membawakan materi.
Kini penampilanya selalu ditunggu-tunggu oleh pemirsa dirumah. Selain menekuni dunia Stand Up Comedy, cemen juga menjadi penyiar radio di salah satu radio Cikarang. Terbaru film Cemen, Humor Baper akan tayang di bioskop mulai 6 Oktober 2016.
Di film ini, Cemen beradu akting dengan komedian senior Joe P Project dan Opie Kumis. Tentu saja pengalamannya semakin bertambah dengan project film yang dijalaninya. Bagaimana Cemen memandang semua keberuntungan yang diperolehnya usai menjuarai SUCA? Simak obrolan eksklusif Cemen dengan Tim Bintang.com Henry, Febio Herdinanto, dan Indah Wulansari berikut ini.
What's On Fimela
powered by
Menaklukkan Pobia Wanita
Cemen menjajal open mic untuk mengatasi pobia pada wanita. Dan setelah menjajalnya stand up comedy, banyak hal baru yang dirasakannya. Apalagi setelah menjadi juara SUCA Indosiar, hidupnya berubah.
Gimana awalnya terjun ke dunia stand up comedy?
Gue kenal dunia Stand Up Comedy itu baru di tahun 2013. Awalnya mau terjun jadi komika karena pengen nyari banyak teman dan menghilangkan fobia sama cewek. Gue dulu kan gak berani dan takut sama cewek, mau deketin cewek gue udah ketakutan duluan, makanya gue sering dibilang cemen. Nah dari situ panggilan Cemen bermula dan jadi nama panggung gue sampai sekarang ini.
Setelah itu memutuskan ikut SUCA di Indosiar?
Awalnya gue gabung di komunitas Stand Up Comedy di Cikarang. Terus setelah beberapa kali manggung ada yang ngajakin ikut SUCA di Indosiar. Dari sekian banyak temen-temen gue di komunitas ternyata cuma gue sama satu temen gue yang ikutan audisi. Alasannya karena waktu itu Indosiar kan lagi sukses sama program dangdut kayak D’Academy yang banyak gimmick-nya.
Nanti mereka takut dan mengira bakal dijuri-in sama Saipul Jamil, Iis Dahlia, padahal ternyata yang jadi juri kan orang-orang yang sudah punya nama di dunia Stand Up Comedy. Jadi gak ada Saipul Jamil, Iis Dahlia atau pedangdut lainnya. Apalagi waktu itu pak Indra (Yudhistira) ngasih pengarahan ke kita kalau Indosiar ingin Stand Up Comedy ini dikenal di seluruh lapisan masyarakat dari yang atas sampai yang bawah. Karena selama ini Stand Up dii TV lain lebih ke pemirsa menengah ke atas.
Sempat nervous tampil di TV?
Sebelum ikut SUCA gue udah pernah tampil di TV lain jadi udah cukup terbiasa tampil d TV. Tapi rasa nervous pasti ada apalagi pas awal-awal tampil. Tapi ya gue ingat kata-kata pak Indra tadi kalau Stand Up Comedy ini harus dikenal sama semua lapisan masyarakat. Ya gue tampil sebagai diri gue sendiri aja. Alhamdulilah banyak yang suka dan akhirnya jadi juara.
Apa perubahan yang paling terasa setelah jadi juara SUCA pertama?
Ya jadi lebih dikenal dan nggak bisa sebebas dulu. Mau kemana-mana suka ada yang ngenalin, yah itu udah jadi resiko sih. Tapi berkat SUCA Indosiar sekarang Stand Up Comedy yang tadinya lebih dikenal orang-orang kafe jadi lebih menyebar kemana-mana sampai ke warung kopi. Secara karir juga pengaruh banget, gue jadi bisa main sinetron lalu FTV terus sekarang main film dan pernah jadi host acara dangdut di TV, ya alhamdulilah jadi dapat banyak kesempatan. Terus gue jadi dapat kesempatan ke luar kota juga, hehehe.
Siapa komika favorit?
Gue paling suka sama Rian Andriandhy (juara SUCI Kompas TV musim pertama). Gue banyak belajar dari dia karena dia punya data dan observasi yang kuat banget. Apa ya sebutannya, hmmm..observasional, ya gitu lah istilahnya, hahaha.
Komen soal SUCA 2 yang dijuarai Aci Resti?
Wah SUCA 2 ini keren banget. Karena gue kenal baik sama beberapa finalis SUCA 2, malahan udah ada yang lebih senior dari gue. Pokoknya keren banget para peserta SUCA 2 ini. Kalau Aci gue rasa memang pantas jadi juara. Dia ini kan awalnya underdog, kurang diunggulkan. Tapi ternyata dia bisa naik terus, menggelegar terus dan menggelegar sampai grand final. Aci memang pantas jadi juara karena dia mau belajar, bekerja keras dan tampil bagus terus sampai final.
Siapa pelawak idola dan film favorit?
Gue dari dulu sama Warkop DKI, mulai dari film-filmnya sampai rekaman lawaknya. Soalnya di situ ada idola gue, mas Kasino. Gue banyak terinspirasi dari beliau juga, dia kan orangnya serba bisa. Makanya gue suka banget sama film-film Warkop DKI, mulai dari yang film pertama Mana Tahan sampai yang terakhir dan juga sinetron mereka di TV.
Apa kesibukan sekarang ini?
Masih mengisi acara Stand Up Comedy di TV dan juga di panggung lain di luar TV.
Dunia Baru, Humor Baper
Akting adalah dunia yang terbaru yang digeluti oleh Cemen usai memenangi SUCA. Awalnya, Cemen akting untuk progam acara Indosiar yang menggelar acara SUCA. Tak dinyana kemampuan aktingnya dilirik oleh prosuder KK Dheeraj untuk membintangi film Humor Baper.
Bagaimana dengan film Humor Baper?
Humor Baper siap rilis tanggal 6 Oktober nanti. Ini film pertama saya dan jadi salah satu pemeran utama, terus masuk di posternya juga, hahaha.
Apa peran dan karakternya?
Perannya beda sama karakter gue sehari-hari. Nama perannya Rozali, dia itu orang Betawi dan anaknya juragan kambing. Ceritanya dia senang sama seorang cewek dan akhirnya jadian dan mau menikah. Tapi setelah itu ceweknya ternyata menipu dia. Biar udah ketipu dan ditinggal kabur dia tetap suka sama cewek itu dan berusaha mencarinya.
Gimana bisa terlibat dan gimana rasanya pertama kali main film?
Waktu itu gue dikasih tahu sama manajemen untuk ikutan main film produksinya K2K . Gue ikut cating untuk menambah pengalaman gue di dunia hiburan terutama akting. Akhirnya dapet peran sebagai Rozali. Rasanya pasti senang dan tertantang. Kalau main sinetron udah pernah tapi kan beda sama film layar lebar. Akting kita sekecil apa pun bisa kelihatan karena kan di layar lebar beda sama di TV jadi kita harus lebih perfeksional. Untuk satu adegan aja take nya bisa sampe 2-3 jam.
Apa saja persiapannya?
Kita ada reading dulu selama beberapa minggu sebelum memulai syuting. Gue lebih berusaha mendalami karakter sebagai orang Betawi dengan gaya gue sendiri yaitu Betawi Bekasi, karena kan gue tinggal gak jauh dari situ.
Ada tantangan atau hambatan selama syuting?
Tantangannya, syutingnya di bulan puasa kemarin. Ini pertama kali gue main film dan ternyata mulai syutingnya pas hari pertama puasa. Lumayan berat sih tapi bisa gue jalanin dengan baik. Kalo untuk adegan gue syutingnya sampai sekitar sembilan hari.
Saat syuting ada improvisasi?
Nah ini dia nih. Katanya ceritanya ini asalnya dari India dan kemudian diterjemahin ke bahasa Indonesia. Nah gaya komedi di sana sama di Indonesia kan beda, makanya gue coba masukin sendiri ide-ide gue supaya terasa lebih pas saja komedinya. Setelah gue ubah sendiri, gue diskusi dulu sama sutradaranya, jadi gue kayak asisten sutradara, hahaha. Orangnya terbuka sih dan kita sering diskusi. Ternyata usulan gue banyak yang diterima juga dan mas Ali Pare juga ikut kasih masukan jokes-jokes juga.
Apa perbedaan antara film dan sinetron?
Lumayan beda banget. Kalo di sinetron SSDJ kan gue jadi diri gue sendiri dan namanya Cemen juga, jadi seenak gue sendiri aja, hahaha. Kalo di film kan biar ada improvisasi tetap harus berpatokan sama karakter gue di film Humor Baper.
Apa yang membuat kita harus nonton Humor Baper?
Karena film komedi ini beda dari film komedi lainnya. Sesuai sama judulnya, film ini bakan kita baper karena humornya, karena komedinya. Biasanya kan baper identik sama drama atau yang sedih-sedih keluar air mata gitu. Nah kalau di film ini kita bapernya karena komedinya. Pokoknya bisa membuat kita ketawa-ketawa setelah mengalami banyak masalah di kehidupan sehari-hari.
Setelah main film, sinetron dan jadi host, ada bidang lain yang mau dirambah?
Apa ya, gue sih merasa akting gue masih harus dibagusin lagi, ya mau berakting lebih baik aja kalau dapat kesempatan main film atau sinetron lagi. Jadi host gue juga masih harus banyak belajar. Kalau bisa sih gue mau nyoba jadi orang di balik layar. Karena jasa mereka ini lebih besar dan harus lebih bekerja keras dibanding artis yang main di film atau sinetron. Tapi nama mereka baru muncul di akhir film, itu pun sering gak ada yang baca. Justru itu yang bikin gue berminat mau mencoba di balik layar sebagai penulis naskah, sesuai sama bidang gue sekarang ini.
Lebih enak main film atau sinetron?
Sama-sama enak sih. Tapi kalau di film rasanya lebih enak aja. Karena kita ditantang buat jadi perfeksionis, kita harus bisa jalani peran kita dengan sebaik-baiknya dengan persiapan yang lumayan lama. Beda sama sinetron yang kejar tayang, kita jadi dikejar-kejar waktu.
Banyak komika yang jadi pemain film, apa komentarnya?
Gue pikir sih bagus-bagus saja. Kan banyak komika senior yang main film dan mereka memang pantes karena mainnya juga bagus. Apalagi sekarang film komedi memang lagi banyak penggemarnya. Kayaknya sekarang lagi banyak orang yang punya masalah dan suka mengeluh terutama di media sosial. Nah, mereka butuh hiburan yang bikin mereka ketawa, mungkin itu yang bikin banyak orang suka film komedi.
Apa harapan ke depannya?
Mudah-mudahan film Humor Baper bisa sukses dan disukai banyak orang. Karir gue juga makin bagus dan yang paling penting bisa cepet lulus kuliah. Gue kuliah di Mercu Buana dan sekarang baru mulai kuliah lagi setelah kemarin cuti dua semester. Gue ambil kuliah di weekend doang biar kerjaan gue gak terganggu. Mudah-mudahan kuliah gue bisa selesai dan nggak keputus lagi.
Keluar dari zona nyaman, inilah kata kunci kesuksesan Cemen. Keberhasilannya melawan pobia wanita menunjukkan jalan karir. Tak cuma menyembuhkan pobia, stand up comedy memaksimalkan bakat yang dimiliki. Berkat SUCA, Cemen membintangi film Humor Baper. Dengan semangat belajar yang kuat tak bisa dipungkiri, Cemen berpotensi menjadi bintang besar ke depan.