Mengungkap Kepribadian Taylor Swift Lewat Single Shake It Off

Riswinanti diperbarui 09 Sep 2016, 06:07 WIB

Fimela.com, Jakarta Di antara sekian banyak single Taylor Swift yang jadi hits, Shake It Off adalah salah satu yang cukup menyita perhatian. Pasalnya, dia menyuguhkan konsep yang berbeda, baik dalam melody, nada, lirik, maupun video klipnya.

Shake It Off sendiri dirilis pada 18 Agustus 2014 dan menjadi salah satu bagian dari album 1989. Namun bukan sekedar lagu, nyatanya banyak cerita yang bisa digali dari tembang bergenre dance-pop ini.

"I stay out too late, got nothing in my brain. That's what people say, mmm-mmm. That's what people say, mmm-mmm. I go on too many dates, but I can't make them stay. At least that's what people say, mmm-mmm. That's what people say, mmm-mmm," demikian petikan lirik dalam lagu tersebut.

Petikan kalimat tersebut memang menggambarkan apa yang dialami oleh sang bintang. Walau karya-karya begitu dikagumi, namun dia memiliki banyak haters, terutama setelah dia menciptakan lagu tentang perpisahan dengan Harry Styles.

Meski demikian, Taylor ternyata bukan orang yang mudah menyerah. Hujatan dari haters justru membuatnya semangat berkarya. Dia pun melemparkan lagu Shake It Off untuk membungkam mulut haters dan menunjukkan bahwa penilaian mereka tak sepenuhnya benar.

"'Cause the players gonna play, play, play, play, play. And the haters gonna hate, hate, hate, hate, hate. Baby, I'm just gonna shake, shake, shake, shake, shake. I shake it off, I shake it off. Heart-breakers gonna break, break, break, break, break. And the fakers gonna fake, fake, fake, fake, fake. Baby, I'm just gonna shake, shake, shake, shake, shake.I shake it off, I shake it off," demikian pesan Taylor Swift yang tersirat untuk para haters.