Fimela.com, Jakarta Usia jelas bukan hambatan bagi Krisdayanti untuk menggapai sukses. Di usia 41 tahun, ibu empat anak ini akhirnya berhasil merilis double-single internasional. Dua single berjudul Sleep to Dream dan In Love Again pun kini telah beredar di dunia maya sejak 3 Agustus 2016, dan menjadi bukti prestasi Krisdayanti.
***
Dengan bantuan sang suami, Raul Lemos, yang bertindak sebagai executive producer, mimpi Krisdayanti pun akhirnya menjadi nyata. Bagi Krisdayanti, kesempatan ini benar-benar luar biasa, sehingga membuatnya tak pernah berhenti bersyukur.
Diakui Krisdayanti, ada banyak cerita menarik yang terjadi selama proses penggarapan kedua single ini. Sebagai seorang ibu dan istri, dia mengungkapkan adanya dilema untuk melangkah menuju panggung internasional. Namun nyatanya, semua bisa dihadapinya dengan baik.
Namun peluncuran single nyatanya bukan akhir dari segala perjuangan. Saat proses penggarapan usai, dan hasilnya bisa dinikmati banyak orang, Krisdayanti justru dihadapkan pada beban yang lebih berat. Dia masih punya tanggungan untuk mempromosikan karyanya.
“Kalau kita bicara result, di Amerika sendiri itu jutaan produksi keluar, rilis tiap hari. Lalu bagaimana kita bertahan dan bisa punya sales yang baik, itu penuh perjuangan. Saya baru dikasih kunci, dan perjuangan masih panjang,” ungkap Krisdayanti pada reporter Riswinanti Permatasari dan Abraham Tyron.
Selain mengungkapkan perjuangan dan dilema yang dihadapinya, Krisdayanti juga mengungkapkan rencananya untuk melangkah lebih jauh di belantika musik dunia. Bagaimana tepatnya perjuangan, obsesi, dan dilema yang dihadapi Krisdayanti? Berikut petikan wawancaranya!
What's On Fimela
powered by
Proses Menuju Internasional
Mendapat kesempatan merilis double single internasional jelas menjadi sebuah kebahagiaan besar bagi Krisdayanti. Namun tentu saja bukan hal mudah untuk mewujudkannya.
Apa arti single internasional ini untuk KD?
Iya double single internasional ini menjadi satu bonus yang luar biasa di fase karir dan usia saya yang sebetulnya untuk mimpi aja ga kepikiran. Saat usia saya masih 20 tahunan, saat saya bersama label internasional, pernah berandai untuk rekaman di Amrik, entah hijrah atau apa namanya. Tapi saat ini, ketika suami saya bertindak sebagai executive producer memberikan history dalam karir bermusik saya, ya itu saya anggap luar biasa.
Seperti apa awal mula KD merilis single internasional?
Untuk rekaman ini saja awalnya suami saya berhubungan langsung dan secara diam-diam di Dili, sementara saya di Jakarta. Raul punya channel khusus dengan Benny Simanjuntak, yang sekarang punya sample entertainment yang base di LA. Kemudian Raul sounding ke saya, ‘Mau rekaman di Amerika ga?’ Saya ga menolak sama sekali. Saat itu saya ga mikirin tantangan apapun, cuma jawab iya, saya senang. I’ll do my best.
Tantangan apa yang kemudian dihadapi?
Sekarang udah selesai produksi, saatnya berpromosi. Kalau kita bicara result, di Amerika sendiri itu jutaan produksi keluar, rilis tiap hari. Lalu bagaimana kita bertahan dan bisa punya sales yang baik, itu penuh perjuangan. Saya baru dikasih kunci, dan perjuangan masih panjang. Mudah-mudahan saya mendapatkan dukungan baik dari masyarakat Indonesia untuk mengeksplorasi musik Indonesia di mata dunia.
Bagaimana proses penggarapannya?
Ini benar-benar one-stop production. Tawaran datang, lagunya juga sudah jadi, yang Sleep to Dream. Kemudian saya pelajari dan saya kirimkan link konser-konser saya. Mereka pelajari range vokal saya, dan kemudian terciptalah lagu In Love Again. Prosesnya cepat. Materinya semua by email, saya pelajari, kurangnya ini dan ini, minta dibetulin sedikit, mereka sangat kooperatif dan semua bisa dilakukan dengan cepat.
Berapa lama double single ini digarap?
Kita justru lebih lama pas latihan pronounciation karena pengucapan Inggrisnya harus sangat Amerika, sementara bahasa saya masih medok. Saya habiskan waktu belajar pronounce selama dua hari, sedangkan rekamannya hanya enam jam.
Kenapa KD merasa cocok dengan single ini?
Waktu Sleep to Dream sebenarnya Amora sama daddy-nya dulu yang suka. Lagunya memang catchy buat anak-anak ngedance. ‘Amora gimana, bagus ga?’, ‘Oke, Mami’ Gitu. Kayaknya Amora sudah bisa menilai komersil apa enggak. Ya udah emang jalannya ini, minta dilancarin aja.
Kendala apa yang muncul saat proses penggarapan?
Kesusahannya galau karena anak-anak makin gede, makin ga bisa ditinggal, dan mereka tahu kalau saya mau tinggalin. Saya ke Amrik kan 14 hari. Apalagi saat di sana saya tinggal di tempat yang di depannya ada (patung) superhero berjajar di depan hotel. Saya ngebayangin gimana kalau Kellen atau Amora ikut, pasti seneng banget.
Rencana Masa Depan
Setelah double single dirilis, tentunya Krisdayanti punya rencana dan harapan yang akan diwujudkan. Prestasi ini tak membuatnya berpuas diri, namun semakin terpacu untuk melangkah lebih jauh.
Sempat ada rasa takut sebelum go internasional?
Dilema ya biasalah ibu-ibu. Karena usia saya sudah semakin banyak, tuntutan juga makin besar untuk memikirkan, berjuang mendampingi anak-anak saya menatap masa depan. Sebagai orang tua pasti ada dilema masing-masing.
Lalu apa yang membuat KD tetap melangkah?
Suami saya adalah orang yang selalu mengingatkan untuk tidak usah terlalu khawatir dan memikirkan sesuatu. Semua pasti akan ada jalan. Untuk go international ga perlu harus hijrah ke luar negeri. Bisa juga operate dari Indonesia. Dengan teknologi yang semakin cangggih kita bisa discuss secara online, menggodok materinya di Amerika, kemudian tinggal distribusi ke worldwide gitu. Nah ini yang perlu waktu. Karena suami saya belum terlalu paham industri musik, tapi dengan begini kita punya hubungan baik dengan komposer dan orang PR di sana.
Setelah rilis single, apa harapan KD?
Kita boleh dong optimis, semoga lagu ini bisa segera dipromosikan di Amerika. Lepas Oktober nanti baru akan masuk Malaysia. Kita sedang usahakan agar channel musik TV Asia bisa memutar video klip kita.
Setelah single ini, apa rencana KD selanjutnya?
Ini kan baru single, kita ga bikin fisiknya, hanya international digital download worlwide mudah-mudahan ada tambahan empat lagu, yang tentunya perlu merogoh kocek lagi. Tentunya perlu persiapan karena untuk menjadi mini album perlu total 6 lagu.
Optimis melangkah go international?
Ini kepercayaan yang gak akan saya sia-siakan. Suami saya kadang bilang saya pasti bisa. Saya bisa duet dengan siapapun. Tapi saya pasti bisa dong mengukur kemampuan saya. Tapi yang penting saya kerja tulus, nyanyi dari dalam hati, melakukan semua kegiatan di bidang keartisan dengan baik.
Sebesar apa dukungan suami untuk karir KD?
Seperti mendapat support yang enggak pernah habis dari seseorang yang notabene punya latar belakang berbeda jauh dari main bisnisnya.
Sejauh apa rencana Raul dan KD mengeksplorasi musik bersama?
Kami membangun usaha di bidang musik baru seumur jagung. Karena kesibukan kita, jadi belum welcoming artis muda di bawah label Bendera Raya. Tapi Raul sempat ingin kerja sama dengan TV untuk mencari talent baru, dengan melakukan lomba menyanyi dengan hadiah rekaman di Amerika. Ke depannya mungkin bisa jadi wacana untuk regenerasi.
Keberhasilan Krisdayanti menyentuh belantika musik internasional tentunya membuatnya menjadi salah satu inspirasi untuk terus berkarya. Usia dan status sebagai ibu rumah tangga nyatanya tak menghalanginya berkarya.