Tak Jelas Agendanya, Indro Warkop Pilih Keluar PARFI

Anto Karibo diperbarui 07 Sep 2016, 06:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) mendapatkan perhatian public karena kasus narkoba yang dilakukan oleh Gatot Brajamusti, Ketua PARFI yang terpilh dalam kongres ke-15 di Lombok, NTB akhir Agustus silam. Tak sendiri, ia diciduk polisi bersama Reza Artamevia. Indro Warkop termasuk orang yang sangat geregetan karena tingkah laku Gatot Brajamusti yang membawa nama sebuah institusi kelas nasional.

Tak hanya untuk PARFI saja, karena menurutnya organisasi atau lembaga apapun harus bersih dari orang-orang seperti itu. “Ya kecewa lah. Saya kecewa enggak lihat PARFI-nya. Tapi begini, ketika ada seorang selebritis, selebritis itu bisa semuanya menteri juga bisa selebritis. Selebriti yang berasal dari dunia keartisan, kemudian merusak nama artis, ya kecewa banget lah,” ujar Indro kepada wartawan, baru-baru ini.

Indro sendiri dahulu pernah menjadi anggota PARFI. Namun, karena ia merasa tak memiliki urgensi untuk menjadi anggota PARFI, akhirnya bersama beberapa teman lain punmenyatakan diri keluar dari keanggotaan.

“Padahal saya bukan anggota PARFI. Saya anggota PARFI ketika dulu PARFI menjadi wajib. Ketika semua film harus ada rekomendasi dari PARFI. Kemudian zaman berubah tahun 1999, itu keluar kita. Sengaja enggak daftar ulang karena kita enggak mau memperpanjang,” imbunya.

Menurut Indro, sejak dulu PARFI tak pernah jelas dalam agenda-agendanya. “Dulu zaman orde baru, PARFI itu enggak jelas juga itu apa. Memang rapih, semua harus tertata. Tapi sebetulnya, kalau misalnya kita ada apa-apa, dibelain? Enggak juga kan” tutur Indro.

“Kita diberi semacam kursus-kursus segala macam. Jadi buat kami, ketika tidak pakai PARFI, kami bisa syuting, ya ngapain juga gitu kan. Sekali lagi saya bukan PARFI. Jadi terserah mereka,” tandas satu-satunya personil Warkop DKI yang masih tersisa ini.