Rumah Kena Gusur, Pengibar Bendera Pusaka 1945 Tinggal di Mushala

Dadan Eka Permana diperbarui 02 Sep 2016, 16:34 WIB

Fimela.com, Jakarta Pejuang kemerdekaan Letkol Purnawirawan Ilyas Karim harus menerima kenyataan pahit. Rumahnya di RT 09 RW 04, Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan ikut digusur aparat Pemprov DKI, Kamis (1/9/2016).

Atas penggusuran tersebut, pria yang sudah memiliki 14 anak dan 30 cucu tersebut. dilaporkan salah satu media online, saat ini masih bertahan di Mushala sambil menanti bantuan dari sejumlah pihak.

Kondisi memprihatinkan yang dialami Ilyas Karim mendapat empati banyak pihak. Penggalangan dana yang diinisiasi Kitabisa.com tampak sudah terkumpul uang sebesar Rp 29.808.636 dari target Rp. 50.000.000 dengan batas waktu 13 hari lagi.

“Donasi yang terkumpul lewat campaign ini Insya Allah akan diserahkan kepada keluarga H. Ilyas Karim. Terserah mereka mau digunakan untuk apa. Yang penting, kita niatkan sebagai beasiswa untuk keluarga mereka,” demikian keterangan dalam website tersebut.

Ilyas Karim adalah seorang pensiunan TNI yang mengaku sebagai salah satu dari dua orang pengibar pertama bendera merah putih pada saat proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Tapi pengakuannya diragukan banyak pihak karena bertentangan dengan informasi yang telah diketahui secara luas bahwa pengibar pertama bendera merah putih adalah Latief Hendraningrat dan Suhud Sastro Kusumo.

Sejak tahun 1985, Ilyas tinggal di rumah berukuran 50 meter persegi yang berdiri di atas sebidang tanah di pinggir rel kereta api di Kalibata, Jakarta Selatan. Tanah itu ia peroleh dari PJKA (sekarang PTKA) dalam bentuk pinjaman. Pada 17 Agustus 2011, Ilyas sempat meraih penghargaan berupa satu unit apartemen dari Wakil Gubernur DKI Jakarta, saat itu, Prijanto.

What's On Fimela