Fimela.com, Jakarta Badan Meteorologi,Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah jauh hari memperkirakan terjadi fenomena alam yang menakjubkan pada tanggal 1 September 2016, yaitu Gerhana Matahari Cincin. Namun sayang fenomena Gerhana Matahari Cincin tidak bisa dinikmati masyarakat Indonesia.
Pasalnya, alur Gerhana Matahari Cincin hanya melewati Samudra Atlantik, Afrika bagian tengah, Madagaskar, dan Samudra Hindia. Adapun di Indonesia fenomena Gerhana memang dapat dilihat. Akan tetapi bukan gerhana matahari cincin, melainkan Gerhana Matahari Sebagian.
“Gerhana Matahari Cincin melewati Samudra Atlantik, Afrika bagian tengah, Madagaskar, dan Samudra Hindia. Di Indonesia Gerhana ini dapat diamati pada sore hari menjelang Matahari terbenam berupa Gerhana Matahari Sebagian,” tulis situs resmi BMKG.
Tapi jangan dahulu kecewa, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat memperkirakan penampakan Gerhana Matahari Cincin akan tampil sempurna di Indonesia pada 26 Desember 2019. Adapun jalur Gerhana Matahari Cincin akan melewati Sumatera dan Sulawesi.
Menyoal Gerhana Matahari Cincin dan Sebagian, berdasar situs Wikipedia, Gerhana Matahari Sebagian terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
Adapun Gerhana Matahari cincin, terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.