Fimela.com, Jakarta Ketika mimpi sudah semakin dekat, kamu masih juga segan untuk mengatakannya kepada orangtua. Jalan hidupmu yang selama ini selalu diarahkan, bahkan dituntun mereka, membuatmu bosan dan ingin melakukan hal lain yang kamu sendiri inginkan. Telah lama kamu bermimpi untuk menjadi seorang seniman. Bukan ketenaran, tapi kamu hanya ingin terus berkarya untuk anak bangsa dan negeri.
Tapi sayang, jalan hidup yang 'bebas' seperti ini tak mungkin bisa diraih. Mama Papa selalu menginginkanmu untuk bekerja kantoran. Yang setiap hari bangun pagi lantas pulang malam. Satu hari dihabiskan di kantor dan menerima gaji per bulan. Menjadikanmu kaya dan makmur adalah suatu kebanggaan bagi mereka. Tapi bagimu ini hanyalah sebuah penjara.
Kamu merasa dipaksa untuk bernyanyi, menerima tepuk tangan dan sorak-sorai dari banyak orang terutama kerabat orangtua yang bangga padamu. Tapi tetap saja kamu berada di dalam sangkar. Meski takut untuk mengatakannya kepada orangtua, pilihanmu adalah pilihanmu.
1. Karena kamu sudah cukup matang memikirkan hal ini. Kariermu adalah duniamu yang terkait dengan masa depan. Kesuksesanmu belum tentu sesuai dengan apa yang ingin kamu lakukan. Tanpa ada kepuasan dan cinta terhadap pekerjaan, rasanya kesuksesan justru akan kembali menjadi penjara sepi yang kasat mata.
2. Orangtuamu mungkin akan marah besar ketika kamu memutuskan untuk menjalani hidup yang kamu pilih sendiri. Mereka mungkin akan berteriak dan menampakkan rasa kekecewaannya yang begitu besar. Bukannya mengajakmu melawan orangtua. Tapi kamu tetap harus memperjuangkan masa depan dan mimpimu.
3. Tapi ingat, mimpi dan pilihan itu harus sudah kamu pikirkan dalam-dalam. Jangan pernah gegabah saat kamu melangkah. Karena apa pun nanti yang akan terjadi, semuanya akan menjadi tanggung jawabmu. Bukan orang lain termasuk orangtua.