Fimela.com, Jakarta Mengikhlaskan seseorang yang kita sayang untuk pergi bersama orang lain memang tidaklah mudah, tapi kamu juga tak boleh egois. Ingat, kamu nggak bisa memaksa seseorang untuk menyukaimu, sama seperti soal cinta, kamu juga tidak dapat memaksa seseorang untuk terus setia bersamamu.
Jika berbicara rasanya memang mudah, menjalankannya yang susah. Tapi, apa kamu akan merasa bahagia jika masih terus memaksakan diri bersama seseorang yang jelas-jelas sudah tidak memiliki rasa untukmu? Apakah itu yang kamu inginkan, hidup bersama seseorang yang bahkan untuk memanggil namamu saja rasanya begitu sulit?
Dalam hidup kita pasti akan menemukan sebuah kegagalan. Secara sadar kamu pasti tahu bahwa dalam hidup nggak cuma ada rasa senang ataupun bahagia saja, terkadang kamu juga akan merasa kesal dan sangat kecewa. Jika yang didapat adalah sebuah kebahagiaan, maka kamu pasti tidak akan mau menolaknya.
Namun bagaimana jika kekecewaan yang datang? Mau tidak mau, suka tidak suka kamu harus menerimanya. Kecewa karena hubunganmu gagal tentu hal yang wajar, yang tak wajar adalah ketika kamu terlalu lama hidup dalam masa lalu yang seharusnya sudah kamu kubur dalam-dalam.
Nikmati saja rasa sakitnya, dan belajarlah dari itu semua. Bagaimana caranya supaya bisa menikmati sesuatu yang sangat kita benci? Caranya adalah dengan mengikhlaskannya. Sadari bahwa semua yang dipaksakan pastinya akan berakhir dengan sia-sia. Ketahuilah bahwa selama masih bernapas itu artinya kamu dapat memilih jalan apapun yang akan kamu lalui.
Berusaha untuk mempertahankan sesuatu yang sudah lama kamu perjuangkan memang boleh-boleh saja. Namun pertanyaannya berapa lamu kamu akan memberikan waktu untuk dirimu sadar bahwa dia memang sudah tak ingin lagi bersamamu? Sebulan, dua bulan, atau setahun? Ingat, waktu terus berjalan dan kamu telah melewatkan hal-hal indah hanya karena kamu tidak dapat menerima kenyataan bahwa dia yang kamu cinta bukanlah lagi dia yang dulu.