Fimela.com, Jakarta Gatot Brajamusti ditangkap saat mengonsumsi narkoba pada Minggu (28/8) lalu. Tidak hanya itu, Resmob Polda Metro Jaya juga turut menggeledah rumah Gatot dan menemukan beberapa barang bukti narkoba, penyalahgunaan amunisi, satwa liar hingga alat bantu seks.
Terkait temuan tersebut, apakah pencandu narkoba cenderung menggunakan alat bantu seks untuk berhubungan? Seksolog Zoya Amirin pun menyampaikan pandangannya mengenai hal itu.
Menurutnya, alat bantu seks sendiri digunakan pasangan suami istri sebagai pengganti dan tergantung situasi seperti melakukan cyber sex. Alat bantu seks itu untuk mempererat intimasi.
"Fakta dari konseling ke aku, kebanyakan ketika hubungan dengan pasangan, sex toy itu sebagai pengganti tetapi tergantung situasi pasangan suami istri seperti melakukan cyber sex, video call tidak apa-apa. Tetapi jika dijadikan pengganti pasangan itu tidak boleh. Sex toy itu alat untuk mempererat intimasi kalau tidak, jangan," jelas Zoya Amirin ketika dihubungi Bintang.com melalui sambungan telepon pada Selasa (30/8/2016).
"Narkoba memicu lebih heboh, diinginkan sama orang tetapi tidak tepat. Kemungkinan secara umum, seks sebagai cinta, intim yang dalam seolah banyak cinta, menggandakan perasaan cinta dan sensasi luar biasa," tambah Zoya.
Jika dikaitkan dengan penjelasan Zoya di atas, sejatinya alat bantu seks digunakan bersama narkoba atau keadaan tidak sepenuhnya sadar. Begitu pula ketika larut dalam imajinasi.
"Sex toy digunakan narkoba atau tidak sepenuhnya sadar. Ada banyak penelitian, sex and drugs pada dasarnya orang kebanyakan itu dalam imajinasi. Semua dengan narkoba tergandakan merasa dalam imajinasi," jelas Zoya.
Selain temuan alat bantu seks di rumah Gatot Brajamusti, ia baru saja dipilih menjadi ketua umum PARFI. Namun, tidak selang berapa lama ia diringkus karena kedapatan berpesta narkoba dengan beberapa orang termasuk sang istri, Dewi Aminah dan Reza Artamevia.