Artis Senior: Kami Ingin Pemimpin PARFI Tak Terlibat Narkoba

Anto Karibo diperbarui 30 Agu 2016, 20:21 WIB

Fimela.com, Jakarta Tertangkapnya Gatot Brajamusti atas penyalahgunaan narkoba menjadi momentum bagi barisan artis-artis lawas yang ingin mengembalikan marwah organisasi Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) untuk mengusung kongres dan pemimpin baru nantinya. Di antara mereka adalah Ray Sahetapy, Mark Sungkar, Robby Sugara, Erna Santoso, Mieke Wijaya, Rima Melati, Tetty Liz, Rina Hasyim, Debbie Cynthia Dewi, Ade Irawan, Ida Leman, Dorman Borisman, Ki Kusumo, Adam Jordan, Jenny Rachman, Deddy Sutomo, Marcella Zalianty, Sandy Nayoan, Nani Wijaya, Atalarik Syah, Gunawan, dan lainnya.

"Dengan kejadian itu (penangkapan Gatot Brajamusti), saya terkejut, kami yang mengusung gerakan PARFI 1956 sebenarnya sudah disiapkan kongres di Jakarta," kata Debby Cynthia Dewi di Gedung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (29/8).

"Kami ingin PARFI seperti dulu lagi. Kami ingin pemimpin yang baik, yang bagus dan yang tidak terlibat narkoba. Indonesia ini sudah terpuruk jangan sampai makin terpuruk lagi," lanjut artis era 80-an itu.

Gerakan ini pun sempat melakukan penyegelan terhadap kantor PARFI yang ada di gedung tersebut. Mereka mengatakan bahwa saat ini PARFI belum memiliki pemimpin secara resmi. Mereka pun tak ingin PARFI dipimpin oleh orang-orang yang tak memiliki visi dan misi memajukan industri perfilman nasional.

"Kami ingin rumah kami diduduki oleh artis yang sesungguhnya. PARFI terjadi kekosongan. Struktur belum dibentuk, belum ada pelantikan baru, artinya PARFI kosong. Kita sebagai anggota muda tidak boleh diam saja, jadi harus mengembalikan PARFI," ucap Ki Kusumo, salah satu perwakilan generasi muda.

"Anggota PARFI berhak mengambil alih organisasi ini. Ada permintaan dari para senior supaya dianulir semua yang terjadi di Lombok. Yang tersisa dari teman-teman untuk semangat kembali kepada PARFI 1956," sambung Debby.