Fimela.com, Jakarta Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan, pelaku teror bom di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Medan, kemungkinan besar terobsesi Islamiq State of Iraq and Syria (ISIS). "Kira-kira si anak ini terobsesi dengan Abu Bakar Al Baghdadi dari ISIS. Di ranselnya ditemukan (tulisan) 'I Love Al-Baghdadi'," kata Wiranto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/8), seperti dimuat Liputan6.com.
Bomber yang belum genap berusia 18 tahun itu diketahui hampir setiap hari bermain di Warung Internet (Warnet) milik kakaknya. Pada riwayat penelusurannya, sebagaimana dilaporkan Liputan6.com, terdapat cuplikan aksi ISIS di sejumlah wilayah. Dalam proses penyelidikan, polisi pun berhasil menemukan sejumlah bahan perakit bom di kediaman pelaku.
Bahan perakit bom tersebut, kata Wiranto, terdiri dari travo, bubuk mesiu, 85 buah bohlam lampu dan baterai dalam jumlah banyak. "Bahan-bahan itu disinyalir untuk membuat bom. Tapi sangat sederhana," sambung Wiranto, kepada Liputan6.com. Lebih lanjut Wiranto memaparkan, bom yang dibawa pelaku pada Minggu (28/8), berasal dari 6 batang pipa gorden yang dimasukkan bubuk mesiu.
"Sehingga meledaknya juga seperti petasan," paparnya. Hingga kini, polisi masih terus mendalami motif dan melakukan sejumlah pemeriksaan terhadap pelaku bom bunuh diri di Gereja yang beralamat di Jalan dr Mansur no. 75, Medan, Sumatera Utara itu. Akibat kejadian tersebut, salah satu pastor gereja mengalami luka di bagian lengan kiri.