Fimela.com, Jakarta Aktor senior Anwar Fuady terkejut mengetahui Gatot Brajamusti yang baru saja terpilih menjadi Ketua Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) dalam sebuah Kongres di Lombok, NTB, tertangkap karena narkoba. Tertangkapnya Gatot tak lama setelah ia terpilih lagi untuk masa bakti yang kedua kalinya. Menurut Anwar kalau terbukti, Gatot harus mempertanggungjawabkan semua ini.
“Seperti kata pepatah lama, kalau berani berbuat ya harus berani juga bertanggungjawab dong. Ya dia sekarang sudah ditangkap polisi karena narkoba ya harus mempertanggjawabkan apa yang ada. Tak mungkin polisi sembarang melakukan tugasnya. Mereka tentu sudah mendapatkan data sebelumnya,” ujar Anwar Fuady kepada Bintang.com yang menguhubunginya pada Senin (29/8/2016).
Anwar melanjutkan, bagi siapa pun yang berani menggunakan narkoba harus siap-siap menanggung akibatnya. “Aturan hukumnya sudah jelas, siapa saja yang menggunakan narkotika secara tidak benar harus berhadapan dengan hukum. Siapa saja yang berani menggunakan yang nama sabu atau apa pun jenisnya harus berani di bui kalau terbukti nanti di pengadilan,” tegasnya.
Menurut Anwar, itu sudah hukum yang berlaku di negeri ini siapa yang berani melakukan ya akan ada akibatnya. “Dari dulu sudah banyak yang coba-coba menggunakan narkoba. Dan mereka ditangkap dan diadili. Itu sudah menjadi hukum positif di negeri ini. Ya terima saja akibatnya,” katanya.
Anwar amat menyayangkan tertangkapnya Gatot Brajamusti dalam kasus narkona. “Apalagi ini menimpa seorang pucuk pimpinan sebuah organisasi profesi. Apa jadinya anggota PARFI kalau ketuanya terbukti narkoba. Ini yang amat kita sayangkan,” katanya.
Gatot Brajamusti, tidak hanya harus mempertanggungjawabkan perbruatannya di hadapan penegak hukum, namun juga harus mempertanggungjawabkan di hadapan anggota PARFI. “Pertangjawabkan kepada penegak hukum dan juga kepada organisasi PARFI,” tandas Anwar Fuady.