Fimela.com, Jakarta Lelah dengan semua tekanan yang ada di kantor dan juga masalah yang menghalau setiap harinya membuatmu ingin melarikan diri. Mengajukan cuti selama seminggu mungkin tak akan bisa mengobati rasa suntukmu di kantor. Hingga akhirnya kamu berpikir rasa tak betah ini bukan hanya karena suntuk.
Kamu mulai merasa apa yang kamu kerjakan tak berarti apa-apa bagi perusahaan. Kamu memang pernah melakukan kesalahan. Tapi bukan itu yang menjadi permasalahan. Kamu merasa tidak tumbuh bersama perusahaan. Akhirnya kamu memutuskan untuk resign dan mencari pekerjaan yang baru.
1. Berharap kehidupan dan perasaanmu akan berubah, kamu memberanikan diri untuk mengundurkan diri dari perusahaan tersebut. Mengatakan tak ada apa-apa mungkin akan menjadi sebuah kebohongan kepada atasan.
2. Minggu pertama usai mengundurkan diri kamu mulai merasa sangat bebas. Kamu melakukan banyak hal yang sangat ingin kamu lakukan. Kamu berlibur, bertamasya dan juga sedikit memamerkan kebebasanmu kepada teman dan keluarga.
3. Bulan pertama hingga bulan-bulan berikutnya kamu mulai mencari pekerjaan lain yang ternyata, susahnya minta ampun. Kamu sedikit menyesal dalam hati kenapa sempat memutuskan untuk resign terlalu dini. Namun, tak ingin ketahuan orang lain kalau kamu menyesali itu.
4. Akhirnya, kamu sadar, kalau keputusan yang dibuat waktu itu tak berdasarkan logika dan juga pemikiran yang mendalam. Karena paling tidak, kamu harus punya tabungan untuk hidup selama 10 bulan sebelum memutuskan untuk resign. Jadi, kamu tak akan mengalami yang seperti ini.