Fimela.com, Jakarta Menyebut nama Nia Zulkarnaen sepertinya tak bisa dipisahkan dari suaminya, Ari Sihasale. Keduanya memang dikenal kompak dan ideal baik di dalam kehidupan pribadi maupun pekerjaan. Meski begitu, Nia yang dikenal luas di era 90-an juga tak lepas dari kiprah kedua orangtunya di dunia hiburan yaitu Dicky Zulkarnaen dan Mieke Wijaya.
Pemilik nama lengkap Vanya Zulkarnaen ini memang berasal dari keluarga artis film. Jadi tak heran kalau darah seni sudah mengalir dalam diri Nia sejak dilahirkan di Jakarta, 19 Juni 1970. Ayahnya adalah mendiang Dicky Zulkarnaen yang bermain film sejak era 60-an. Dicky dikenal lewat perannya sebagai jagoan Betawi Si Pitung.
Dicky dua kali memerankan Pitung yaitu di film Si Pitung dan Banteng Betawi. Dicky Zulkarnaen meninggal dunia karena sakit di tahun 1995. Sedangkan Mieke Wijaya bahkan lebih senior lagi, ia sudah bermain film sejak tahun 1955. Salah satu filmnya yang paling sukses adalah Tiga Dara (1956), yang baru saja dirilis ulang setelah melalui proses restorasi. Mieke juga dikenal sebagai pemeran Bu Broto di serial Losmen.
Belakangan ini Mieke lebih sering bermain sinetron. Sedangkan Nia yang merupakan anak ketiga dari empat bersaudara justru mengawali karir di dunia tarik suara. Ia sempat merilis beberapa album di era 80-an sambil terjun di dunia film. Nia mulai menarik perhatian saat bermain di film Warkop DKI, Sama Juga Bohong (1986) dan Merpati Tak Pernah Ingkar Janji (1986) bersama Paramitha Rusady dan Adi Bing Slamet.
Selain film, Nia juga berkiprah di televisi dengan membintangi beberapa judul sinetron di era 90-an. Yang paling berkesan tentu sinetron Antara Jakarta-Perth, karena di situlah Nia bertemu dengan Ari Sihasale atau Ale yang kelak akan menjadi suaminya. Setahun setelah ditinggal suaminya, Ahmad Iskandar, yang meninggal karena kecelakaan, Nia menikah dengan Ale di tahun 2003.
Uniknya, mereka menikah di Perth, Australia, sebelum menggelar resepsi di Papua. Setelah menikah, Nia memang sudah jarang bermain sinetron maupun film karena memutuskan untuk berada di belakang layar. Ale dan Nia mendirikan perusahaan film Alenia Pictures yang berkomitmen membuat film yang mengangkat keindahan alam serta keberagaman Indonesia dan pantas ditonton oleh anak-anak.
Setelah sempat tampil di film perdana Alenia, ‘Denias, Senandung Diatas Awan’. Nia memutuskan untuk lebih fokus sebagai produser. Walaupun tak semua film produksinya laris, tapi Nia dan Ale tetap teguh dan konsisten menjalani komitmen awal mereka. Film-film yang mereka produseri seperti Liburan Seru!, King, Serdadu Kumbang, Tanah Air Beta dan Seputih Cinta Melati, menampilkan cerita yang inspiratif, menarik dan memotret keindahan panorama Indonesia.
Nia yang mempunyai dua orang anak angkat ini memang sangat peduli pada anak-anak yang diwujudkannya dalam bentuk karya seni film. Tak banyak insan perfilman Indonesia seperti Nia Zulkarnaen dan Ari Sihasale. Kita tentu menantikan karya-karya selanjutnya dari pasangan suami-istri yang sama-sama meraih popularitas di era 90-an ini.