Fimela.com, Jakarta Tessa Kaunang mengaku tak mengerti alasan Sandy Tumiwa ketika mengajukan gugatan harta gana-gini ke pengadilan. Pasalnya, hanya satu rumah yang tersisa sebagai harta gana-gini dari pernikahan mereka.
Tessa menginginkan agar rumah tersebut menjadi warisan bagi anak-anaknya. Namun Sandy bersikukuh untuk mencairkan rumah yang ditaksir bernilai sekitar Rp 2 miliar tersebut. Padahal, sebelumnya Sandy pernah bilang akan menghibahkan harta bersama untuk anak.
"Saya kan udah tahu Sandy, emang dia plin-plan. Sekarang ngomong A besok B. Sebenarnya gak kaget, tapi menyesalkan dia terus keras hati," kata Tessa Kaunang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (22/8).
Menurut Tessa yang saat ini dikabarkan sedang dekat dengan seorang laki-laki, ketakutan Sandy jika harta bersama tersebut akan digunakan sepihak harus ditepis. Tessa mengaku sudah siap meninggalkan rumah tersebut jika dirinya sudah bersuami lagi.
"Kalau aku sih belum menyiapkan rumah baru. Karena itu memang untuk anak. Kalau saya menikah lagi, saya yang akan keluar dan ikut suami. Itu beda lagi, karena saya juga punya hak asuh anak," imbuhnya.
Tak seharusnya Sandy Tumiwa mementingkan egoismenya. Sebagai orangtua, meskipun sudah bercerai dengan dirinya, Sandy seharusnya bisa melihat kepentingan anak dan mau menghibahkan rumah tersebut sebagai rumah warisan.
"Akibat perceraian tanggung jawab orangtua ke anak, kalau Sandy bijak dia harusnya melihat anak bukan melihat dirinya sendiri. Prinsip kami ingin dia tetap menghibahkan," tukas Tessa Kaunang.