Fimela.com, Jakarta Masih dengan kabar harga rokok yang akan menlonjak menjadi 50 ribu perbungkus. Untuk sebagian pecandu rokok, apakah masih tetap menjadi konsumen tetap walau harga rokok sudah melonjak pesat dari harga sebelumnya?
Baca Juga
Itu semua tergantung kebutuhan masing-masing. Bila memang rokok sudah menjadi candu, pasti selalu ada cela untuk tetap menjadi 'pecandunya'. Mungkin saja, kadar pengkonsumsiannya saja yang dibatasi. Padahal, dampak positif yang bisa diambil dari kenaikan harga rokok ini, masyarakat bisa mulai mengurangi rokok dan mulai mencoba hidup sehat.
Dengan tidak merokok, kamu mampu mengurangi resiko penyakit yang bisa saja sewaktu-waktu mengintaimu. Menurut salah satu situs kesehatan, ada 3 anggota tubuh yang akan rusak bila kamu terlalu sering merokok. Nah, sebelum hal itu terjadi pada anggota tubuhmu, ada baiknya kamu simak dengan baik penjabaran berikut.
1. Otak. Beberapa penelitian membuktikan, merokok dapat meningkatkan resiko terkena stroke sebesar 50 persen. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan otak dan kematian. Selain itu merokok juga bisa meningkatkan risiko aneurisma otak. Aneurisma sendiri adalah pembengkakan pembuluh darah yang terjadi akibat melemahnya dinding pembuluh darah. Lebih parahnya lagi, sewaktu-waktu bisa pecah dan menimbulkan pendarahan otak. Oleh sebab itu, lebih baik waspadalah!
2. Mulut dan tenggorokan. Semua tentu sudah tau akibat merokok pada bagian mulut. Rokok dapat menimbulkan gigi bernoda dan bau mulut tak sedap. Namun tidak hanya itu saja, ternyata merokok juga bisa memicu penyakit gusi dan kerusakan indera perasa. Masalah yang lebih serius lagi pada mulut dan tenggorokan adalah munculnya kanker lidah, kanker tenggorokan, bibir, dan kanker pita suara. Biasanya kondisi semacam itu sudah ditampilkan pada gambar bungkus rokok. Nggak mau kan mengalaminya?
3. Paru-paru. Salah satu efek paling berbahaya akibat merokok adalah kanker paru-paru. Bahan-bahan kimia yang ada pada rokok sangat berpotensi merusak sel-sel pada paru yang nantinya bisa membentuk sel kanker. Tidak cukup sampai disitu saja, terlepas dari kanker paru kamu juga akan lebih berisiko mengalami bronkitis, pneumonia, dan emfisema.