Marah Harga Rokok Naik? Kamu Harus Belajar dari Robby Wahyuda

Gadis Abdul diperbarui 21 Agu 2016, 19:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Wacana pemerintah yang akan menaikkan harga rokok menjadi Rp50 ribu atau dua kali lipat dari harga sebelumnya memang belum benar-benar disepakati. Namun tetap saja wacana tersebut telah menimbulkan pro kontra di masyarakat luas.

Namun, dari segi kesehatan tentunya wacana yang digalakan oleh pemerintah tersebut harus mendapatkan banyak dukungan. Pasalnya seperti yang kita tahu bahwa rokok dapat berpengaruh buruk untuk kesehatan, baik untuk kesehatan si perokok aktif maupun yang pasif.

“Ngerokok nggak ngerokok, kalau mati ya mati aja.” Kalimat seperti itu mungkin sering kamu dengar. Ya, kematian memang rahasia Tuhan, tapi setidaknya janganlah gunakan rokok sebagai senjata yang perlahan-lahan akan menggerogoti tubuhmu.

“Aku akan mengajak teman-teman perokok, merokok yang banyak. Kalau tidak punya duit nanti saya yang traktir. Terus nanti kalau sudah bolong kaya saya, kita bikin komunitas bisu. Gimana? Berminat?” itulah testimony yang diucapkan oleh salah satu perokok aktif Robby Indra Wahyudi.

Pernah mendengar nama Robby Indra Wahyudi sebelumnya? Pertengahan 2015 lalu, nama Robby sempat populer di media sosial, khususnya Facebook. Lalu siapakah Robby? Karena kebiasaannya merokok, Robby divonis dokter menderita kanker larynx, dan ia pun harus merelakan kehilangan suaranya.

Robby akhirnya menghembuskan napas terakhir pada 23 Juli 2015. Namun, sebelum meninggal Robby, melalui berbagai tulisan dan videonya, Robby memberikan himbauan kepada perokok untuk berhenti merokok agar tak senasib dengan dirinya. Dan di bawah ini adalah salah satu video Robby Indra Wahyudi.