Cinta Indonesia, BJ Habibie Tolak Jadi Warga Negara Jerman

Henry Hens diperbarui 18 Agu 2016, 13:56 WIB

Fimela.com, Jakarta Di film Habibie & Ainun kita tidak hanya mengetahui kisah cinta BJ Habibie dengan mendiang istrinya, Hasri Ainun Besari. Ada pesan lain yang disampaikan di film yang dibintangi Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari itu. Salah satunya adalah rasa nasionalisme Habibie yang sangat kental.

Setelah lama kuliah dan bekerja di Jerman, Presiden Ketiga Republik Indonesia ini berkeinginan untuk kembali ke negaranya dan membangun industri dirgantara. Habibie ingin membangun industri pesawat di Indonesia. Sayangnya, setelah beberapa kali mengirim surat ke pemerintah, Habibie selalu mendapat penolakan dengan berbagai macam alasan.

Hal itu membuatnya kecewa. Meski tidak diperlihatkan di dalam filmnya, dalam buku Habibie & Ainun, BJ Habibie yang kecewa mendapat tawaran untuk menjadi Warna Negara Jerman, bahkan sebagai Warga Negara Kehormatan.

Namun Habibie menolak karena ia yakin suatu hari akan kembali mendapat panggilan tugas di Indonesia. Habibie pun hanya menyandang status sebagai Permanent Resident dan tetap memegang paspor Indonesia. Seperti kita lihat di dalam film yang dirilis pada 2012 itu, Habibie akhirnya diminta oleh Presiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia dan membangun industri pesawat terbang di negeri ini.

Oleh Presiden Soeharto, Habibie awalnya diangkat sebagai Penasehat Pemerintah untuk bidang teknologi pesawat terbang hingga kemudian diangkat sebagai Menteri Riset dan Teknologi (Menristek). Jabatan Menristek diemban Habibie dari tahun 1978 sampai 1998.

Setelah itu beliau menjabat sebagai Wakil Presiden dan kemudian Presiden di tahun yang sama. Melalui film Habibie & Ainun dan juga Rudy Habibie, kita bisa melihat dan mengetahui bagaimana rasa nasionalisme seorang BJ Habibie. Ia tetap mencintai Indonesia meski disanjung di negara lain.