Fimela.com, Jakarta Dalam sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia, ada tokoh wanita yang sangat berperan penting dan patut dikenang. Adalah Fatmawati, istri dari presiden pertama Republik Indonesia Soekarno.
Ia berjasa dalam membuat bendera merah putih. Sehingga saat proklamasi kemerdekaan dikumandangkan pada 17 Agustus 1945, bisa dimeriahkan dengan pengibaran bendera yang diiringi lagu Indonesia raya.
Atas jasanya pada negara, ia diberi gelar pahlawan nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Abdurrahman Wahid dengan Nomor 118/TK/2000 tanggal 4 Nopember 2000.
Fatmawati sendiri menceritakan dari mana dia mendapatkan kain untuk membuat bendera merah putih dalam bukunya, Catatan Kecil Bersama Bung Karno, Volume 1, yang terbit tahun 1978.
Menurut Fatmawati, suatu hari, Pada tahun 1944, setahun sebelum Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan Soekarno-Hatta, dirinya mendapat kain dua blok berwarna merah dan putih dari Hitoshi Shimizu, pimpinan barisan Propaganda Jepang lewat pemuda bernama Chairul Basri.
Kain itu oleh Fatmawati kemudian dijahit menjadi sebuah bendera berukuran 2x3 meter. Bendera merah putih yang kemudian disebut bendera sang saka merah putih itu pertama kali dinaikkan setelah Soekarno membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di rumahnya di Jalan Pengangsaan Timur 56, Jakarta,.
Bendera dinaikkan pada tiang bambu oleh Paskibraka yang dipimpin oleh Kapten Latief Hendraningrat. Setelah dinaikkan, lagu Indonesia Raya kemudian dinyanyikan secara bersama-sama.
Setelah itu, bendera Pusaka selalu dinaikkan sekali di depan Istana Negara pada Hari Kemerdekaan.Namun karena kerapuhan bendera, sejak tahun 1968, bendera yang dinaikkan di Istana Negara adalah replika. Sedangkan bendera pusaka disimpan di Monumen Nasional (Monas).
Fatmawati bernama asli Fatimah. Ia lahir di Bengkulu, 5 Februari 1923 Sebagai putri tunggal keluarga H. Hassan Din dan Siti khadidjah. Ia menghembuskan nafas teraakhir di General Hospital,Kuala Lumpur, Malaysia, 14 mei 1980 pada usia 57 tahun usai menjalani ibadah umroh. Ia terkena serangan jantung saat pesawat yang ditumpanginya singgah di Kuala Lumpur sebelum melanjutkan perjalanan ke Jakarta
Jasad Fatmawati dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta Pusat, di Blok AA1 Unit Islam. Selain Fatmawati, TPU Karet Bivak menjadi tempat peristirahatan terakhir banyak tokoh bangsa, di antaranya Mohammad Hoesni Thamrin dan composer kenamaan asal Betawi Ismail Marzuki.