Fimela.com, Jakarta Dibandingkan dengan sekarang, era musik 1990an masih banyak dipenuhi dengan nuansa kesederhanaan. Lagu-lagu cinta nan melankolis menjadi salah satu komoditas utama yang diusung oleh banyak musisi, termasuk Lingua.
Grup musik yang beranggotakan Frans Mohede, Amara, dan Arie Widiawan ini memang tidak lama muncul di kancah musik nasional. Meski demikian, kehadirannya terasa begitu mengesankan berkat tembang-tembang romantis seperti Bila Kuingat dan Takkan Habis Cintaku.
Album Bila Kuingat memang menjadi awal kesuksesan band grup yang didirikan pada tahun 1996 ini. Menjadi salah satu grup yang produktif, mereka merilis album tiap tahun, dan selalu mencapai angka penjualan yang fantastis.
Sayangnya, kesuksesan Lingua harus menghadapi ujian berat. Angka penjualan musik mereka menurun drastis akibat krisis moneter tahun 1997-1998. Album Aku (1999) pun menjadi album terakhir, sebelum akhirnya vakum untuk waktu yang lama.
Lingua baru mengeluarkan album lagi pada tahun 2016, bertajuk Kau Tak di Sini. Selama 17 tahun vakum, Amara dan Frans Mohede memilih menjadi aktor. Keduanya akhirnya menikah, walaupun perbedaan agama sempat menghalangi cinta mereka.
Bila Kuingat
Bila kuingat senyum manismu
Takkan habis waktu melamun
Bila kuingat canda tawamu
Takkan habis waktu bernangan
Ingin kumiliki hari selamanya
Berdua denganmu selamanya
Bukan hanya angan yang kelamaan
Bila kuingat janji manismu
Kutunggu sampai malam meninggalkanku
(Semoga bukan angan yang kelamaan)
Berandai.....