Fimela.com, Jakarta Entah apa yang menjadi motif pembunuhan sadis terhadap Imam Masjid Al Furqan, Queens, New York serta asistennya. Penembakan ini terjadi usai keduanya melakukan salat Maghrib. Pembunuhan dilakukan begitu sadis dengan menembak sang imam serta asistennya di bagian kepala dari jarak dekat.
Baca Juga
Saat terjadi penembakan di tempat, kedua korban mengenakan baju gamis. Pelaku pun dengan tenangnya langsung berlari meninggalkan tempat kejadian dan berhasil melarikan diri sampai saat ini.
Jemaah masjid Al Furqan segera menyatakan bahwa dua pembunuhan ini adalah hate crime. "Ini bukanlah Amerika yang sesungguhnya. Kami menyalahkan Donald Trump karena kejadian ini... Trump telah membuat drama yang menciptakan Islamophobia," kata jamaah masjid Al Furqan Khairul Islam mengecam pembunuhan tersebut.
Imam Alala Uddin Akongi, adalah seorang ayah dari tiga anak ditunjuk sebagai Imam Masjid Al Furqan sejak tiba dari Bangladesh kurang dari dua tahun yang lalu. Sementara itu sang asisten Thara Uddin yang berusia 65 tahun meninggal empat jam setelah serangan tersebut.
Pelaku yang melarikan diri tersebut meninggalkan kedua korban berlumuran darah hanya satu blok dari Masjid Al Furqan. Kedua korban baru saja menunaikan salat Maghrib di masjid yang berlokasi di Ozone Park, Queens, New York.