Fimela.com, Jakarta Jika dibilang menyesal, ya aku mengaku bahwa saat ini sepertinya aku tengah menyesal karena begitu saja melepaskanmu. Seharusnya aku bisa bertahan bersamamu, seharusnya aku bisa mempertahankan hubungan kita supaya bisa lanjut kejenjang yang lebih serius. Nasi memang telah menjadi bubur, tapi aku tetap yakin bahwa harapan itu akan selalu ada.
Kalau saja kamu tahu bahwa kini hampir setiap harinya aku selalu mencari tahu tentang kegiatanmu. Mungkin terdengar menyeramkan, tapi hanya itu yang bisa aku lakukan. Mencari tahu apa yang kamu lakukan dengan melihat update-an terbarumu di berbagai media sosial. Ya, walaupun hanya begitu saja, namun entah kenapa perasaan ini sepertinya sudah sangat bahagia sekali.
Untunglah aku tidak pernah melihat kamu mem-posting bersama wanita lain, walaupun sebenarnya aku sendiri juga masih ragu apakah sampai sekarang ini kamu masih sendiri atau kamu kini sedang menjalani hubungan yang serius dengan orang lain. Ya Tuhan, aku berharap itu tidak terjadi, semoga saja kita memang ditakdirkan untuk bersama.
Sudah hampir satu tahun setelah kita sepakat untuk mengakhiri hubungan. Ya, harusnya aku sudah bisa untuk melupakanmu. Tapi, putus darimu memang membuat diriku lebih dewasa lagi. Aku tidak ingin memiliki hubungan yang singkat, aku ingin ketika aku berpacaran nanti, itu artinya dialah pacar terakhirku, dia akan menjadi suami dan ayah anak-anakku kelak.
Hmmm, aku bukanlah wanita gila yang mungkin akan nekat mengejarmu kembali. Ya, aku bukan wanita yang diam-diam mengirimkanmu makan siang. Kenyataannya aku hanya bisa mencintaimu dalam diam. Mungkin ada saatnya nanti kita akan bertemu kembali, jika kamu belum memiliki orang lain, maka saat mungkin aku akan memintamu untuk kembali. Ya, hanya mungkin.