Fimela.com, Tegal Sebagai tenaga pengajar, guru cantik Rizma angkat bicara terkait wacana sistem ‘Full Day School’, alias sekolah seharian penuh. Terutama jika kebijakan itu dikaitkan dengan kultur masyarakat di tempat tinggalnya.
Rizma mengatakan, agama menjadi prioritas utama bagi masyarakat di daerahnya. Setiap sore, banyak orangtua di sana yang memasukkan anak-anaknya ke madrasah-madrasah. Sehingga sistem itu kurang tepat untuk diterapkan.
"Saya kurang setuju. Untuk full day school di masyarakat desa kita ya kurang setuju. Apalagi warga desa sini lebih mementingkan agama. Kalau sore lebih memilih belajar di madrasah," ujar Rizma kepada Bintang.com, di rumahnya, Desa Pecabean, Tegal, Jawa Tengah, Jumat (12/8/2016).
Lanjut Rizma, kondisi anak juga menjadi faktor lain dirinya tidak setuju dengan sistem tersebut. Sistem yang ada saja banyak murid kurang konsentrasi saat belajar. Apalagi jika dipaksakan hingga sore hari.
"Kasihan juga kan, apalagi sampai sore. Mereka kan belajar saja kadang enggak nyambung karena masih ingin main terus. Kalau saya sih kurang setuju," pungkas Rizma.