Fimela.com, Jakarta Ketika kamu berbincang-bincang dengan teman-teman di kantor, sebagian orang bisa membicarakan masalah apa pun. Mulai dari 'dapur rumah tangga' hingga keburukan orang lain. Tapi, ketika sudah ada pertanyaan atau pembicaraan mengarah kepada keuangan, mereka langsung menolak untuk membicarakannya.
Biasanya, orang menghindar dengan berbagai cara. Ada yang bilang tidak paham tentang keuangan pribadi. Ada juga yang langsung bilang "ada deh!" Sebenarnya, apakah yang membuat orang tak ingin membicarakan soal keuangan pribadi?
1. Karena disebut keuangan pribadi, sebagian orang menganggap hal ini tak patut dibicarakan di tempat umum. Kecuali dengan saudara. Bahkan, Thought Catalog menulis, soal uang pribadi ini juga tabu menurut budaya barat.
2. Karena berapa pun penghasilan mereka setiap bulan bukan urusan siapa pun. Tak ada yang berhak mengetahuinya, membicarakannya, apa lagi mengkritisinya.
3. Pembicaraan keuangan pribadi mengarah kepada penghasilan. Akhirnya 'lari' ke seberapa besar kekayaanmu. Ujung-ujungnya, akan membicarakan sebanyak apa kamu menghabiskan uang dalam sebulan. Orang cenderung takut dikritisi dan dianggap 'orang kaya' oleh orang lain. Dan entah mengapa, 'orang kaya' tadi tiba-tiba akan menjadi orang yang 'tak diundang' dalam perkumpulan mereka. Karena, mereka menganggap level mereka denganmu tak lagi sama.
4. Atau, bisa juga karena tak ingin dianggap orang kaya. Alasannya, mereka tak ingin ada orang yang memanfaatkan kekayaan mereka. Sejak kamu duduk di sekolah saja, hal ini sudah sering terjadi. Ketika ada anak murid yang memiliki orang tua kaya raya, teman yang lain akan bergantung padanya. Tentu saja tak ada orang yang mau diperlakukan seperti ini.