Fimela.com, Jakarta Peran mermaid atau putri duyung yang dilakoni Amanda Manopo di sinetron Mermaid in Love cukup membuatnya dilirik publik. Tak heran ketika rating sinetron ini cukup tinggi dibandingkan dengan sinetron remaja lainnya.
Namun, peran apik Amanda dengan kostum putri duyung bukanlah hal gampang. Ia pun menceritakan perjuangan dan pengorbanannya ketika berperan sebagai Ariel, karakter putri duyung yang berharap bisa menjadi manusia sejati.
"Kita sudah masuk episode 100-an. Paling biasanya ketika adegan pakai baju mermaid. Kalau udah set, ada kamera lock. Karena ada perubahan wujud kan, dari wujud mermaid ke manusia dan sebaliknya," kata Amanda Manopo saat ditemui Bintang.com di lokasi syuting sinetron Mermaid in Love, Jalan Margasatwa no. 7, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (9/8).
Menurut Amanda, ketika sudah kamera lock, maka set tersebut wajib untuk dibiarkan. "Kalau udah kamera lock, maka semua orang tak boleh nyentuh apapun disitu. Kalau nyentuh kamera sedikit, harus ulang dari awal adegannya," ujarnya.
Sinetron Mermaid in Love sendiri memang banyak mengambil adegan dengan air. Sering kali adegan hujan-hujanan ataupun syuting di bawah air alias under water, dilakoni Amanda. Terkadang hal itu menjadi kendala tersendiri.
"Karena saya kan perempuan, pasti ada halangan (menstruasi). Kalau ada adegan jadi mermaid, atau hujan-hujanan, under water, merasa gimana. Tapi mau nggak mau saya juga ngikutin skenario, sesuai jadwal. Profesional aja," imbuhnya.
Dengan jadwal syuting yang sangat padat dan harus bersentuhan dengan air, Amanda pun sering kali merasa sangat kelelahan. Menurut Amanda, adegan di air tersebut kadang tak diambil pada siang hari saja.
"Kami sangat jarang libur. Tapi kalau pas sakit atau badan nggak enak, minta break. Atau kalau nggak saya batasin jamnya aja. Misalkan underwater batasin sampai jam 6 sore aja. Nggak bisa sampai malam," tandas Amanda Manopo.