Lebaran Pendekar Betawi 2016, Ajang Berkumpulnya Pesilat Betawi

Gadis Abdul diperbarui 08 Agu 2016, 18:49 WIB

Fimela.com, Jakarta Minggu, 7 Agustus 2016, arena Car Free Day menjadi tempat berkumpulnya 5000 orang pesilat tradisi Betawi dari berbagai perguruan silat di seantero wilayah Jabodetabek. Mengenakan pangsi, para pesilat berkumpul untuk menghadiri acara akbar bertajuk ‘1000 Pendekar Betawi’ yang mengambil tema ‘Lebaran Pendekar Betawi 2016’.

Acara yang digelar oleh Redaksi Betawi (Rumah Edukasi Aktivis Seni Betawi) ini merupakan wadah berkumpulnya para pesilat Betawi sekaligus menjadi pelopor pembentukan ASTRABI (Asosiasi Silat Tradisi Betawi), sebuah wadah baru bagi para pesilat khas budaya Betawi.

Di momen tersebut, ASTRABI resmi lahir menjadi wadah baru untuk mengangkat kembali budaya dan tradisi silat khas Betawi yang sudah hampir punah itu. DR Saefullah Mpd, yang kini menjabat sebagai Sekda DKI yang juga putra asli Betawi di jajaran Pemprov DKI terpilih sebagai Ketua Pembina ASTRABI.

Menurut Saefullah, silat khas Betawi sekarang ini sudah hampir punah. Untuk itu, ia mendukung penuh terbentuknya ASTRABI sebagai wadah baru untuk mempertahankan budaya silat Betawi agar bertahan di zaman yang serba modern sekarang ini. "Saya amati silat khas Betawi terancam punah. Dari 600 aliran silat di Indonesia, lebih dari 300 aliran ada di tanah Betawi. Jika tak sanggup beradaptasi dengan perubahan jaman, bukan mustahil silat Betawi ini tinggal kenangan. Dengan wadah ini, semoga silat tradisi Betawi akan kembali jaya dan menjadi tuang rumah di kampungnya sendiri," ujar Saefullah.

Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara dari Redaksi Betawi, Untung P Napis menyatakan apresiasi yang besar terhadap antusiasme yang besar dari para pendekar untuk bersatu dalam satu wadah untuk mempertahankan budaya silat Betawi ini.

Dengan wadah baru itu, Untung berharap berbagai aliran silat Betawi akan bisa bertahan dan tidak hilang tersapu oleh zaman. "Ini tahun kedua para pendekar berkumpul. Kita ingin mengangkat kembali silat tradisi Betawi yang sudah hampir punah. Dengan lahirnya ASTRABI pada event kedua ini semoga budaya dan tradisi Betawi bisa dipertahankan," ujar Untung yang juga salah seorang penggagas wadah ASTRABI ini.

Selain itu juga, sebagai penghargaan bagi para guru silat budaya Betawi, pihak panitia penyelenggara, seperti tahun sebelumnya, memberi apresiasi kepada 10 guru dari berbagai aliran silat tradisi Betawi dalam bentuk piagam penghargaan dan juga hadiah uang tunai atas jasanya mempertahankan silat tradisi Betawi di aliran masing-masing. Bahkan, Saefullah selaku Ketua Pembina ASTRABI memberikan apresiasi khusus kepada seorang guru berusia 93 tahun yang tinggal di kolom jembatan tol bandara Soekarno Hatta, dengan memberi rumah tinggal di Rusun Cengkareng, Jakarta Barat.

What's On Fimela