Fimela.com, Jakarta Cinta memang tidak mengenal logika. Ketika rasa cinta itu sudah tertanam dalam hati, semua hal bisa saja terjadi. Hal itu lah yang saat ini terjadi pada Tata Janeeta.
****
Saat ini mantan personel Mahadewi, Tata Janeeta sedang menjalin hubungan dengan pria asal Iran yang bernama Mehdi Zati. Pria berwajah ganteng ini kerap mendampingi sang kekasih di setiap aktivitasnya.
Semisal saat Tata menjalani sesi wawancara dan foto eksklusif untuk Bintang.com. Mehdi pun dengan setia menemani sang kekasih menjalani setiap proses wawancara dan sesi foto.
Siapa yang menyangka jika Mehdi sudah begitu dekat dengan keluarga Tata. Bahkan penyanyi kelahiran 18 September 1982 ini sudah mengajak Mehdi bertemu orangtuanya.
Bahkan Tata Janeeta sudah mulai mempelajari bahasa Farsi. Pasalnya Tata berniat untuk mengunjungi keluarga Mehdi di Iran. Mehdi sendiri sudah dekat dengan anak dari Tata Janeeta. Bahkan mereka sudah memanggil Mehdi dengan sebutan Daddy.
Bisa dibilang rasa cinta Tata kepada Mehdi sangat besar. Pasalnya Tata sempat menciptakan lagu romantis untuk kekasihnya itu. Seperti diketahui, benih-benih cinta mereka tumbuh saat Tata merils lagu Bawalah Cintaku di mana Mehdi menjadi model video klipnya.
Lantas seperti apa cerita cinta Tata Janeeta dan Mehdi Zati? Dan seperti apa kelanjutan hubungan Tata dan Mehdi? Berikut penuturan Tata dan Mehdi kepada Hasan Mukti Iskandar dan Edy Suherli dari Bintang.com.
What's On Fimela
powered by
Cinta Antara Dua Negara
Tidak mudah bagi Tata Janeeta dan Mehdi Zati untuk menjalani kisah cintanya. Pasalnya mereka mempunyai bahasa dan budaya yang berbeda.
****
Sudah berapa lama menjalin hubungan?
Dari 2013 akhir, jadi sudah sekitar tiga tahun.
Bagaimana orang-orang terdekat melihat hubungan kalian?
Mehdi Zati: Sejauh ini, keluarga Tata merupakan keluarga yang baik. Walaupun kadang-kadang ada kesalahpahaman karena adanya perbedaan budaya dan bahasa. Tapi saya maklumi itu, tapi saya tetap menghargai mereka, karena mereka orang-orang yang baik.
Tata Janeeta: Kalau keluarga dia benar-benar baik. Kadang-kadang kita melakukan video call. Pada saya di Eropa, mereka selalu menanyakan kabar
saya. Menurut saya, mereka orangtua yang benar-benar perhatian ke anak- anaknya.
Dalam hubungan ini, sepertinya Tata membimbing sekali ya?
Nggak. Dia lebih dominan daripada saya. Dia justru yang mengatur aku, seperti soal karier.
Bagaimana sih proses Mehdi mendekati Tata?
Mehdi Zati: Pertama kali ketemu Tata, saat ia akan membuat video klip, kemudian kita pacaran. Saya memberikan keluarga Tata karpet dari Persia.
Tata Janeeta: Saat ibuku ulang tahun, dia sibuk sms agar tidak tutup lilin terlebih dahulu karena ia sedang di jalan. Terus dia minta saran akan memberikan kado apa. Dia itu sebenarnya orang yang baik banget, cuma tipikal wajahnya seperti itu yang punya wajah tegas.
Apa yang membuat Mehdi jatuh cinta kepada Tata?
Saya suka suara dia. Menurut saya, untuk persoalan cinta itu harus menggunakan logika, harus mengerti satu sama lainnya, dan saling menghormati. Dia orangnya baik sekali. Dia orangnya jujur dan sopan. Dan dia perhatian banget ke saya.
Punya kekasih setampan Mehdi, apakah Tata pernah cemburu?
Pernah. Saya kadang-kadang cemburu, begitu juga dia. Apa yang kamu lakukan kepada saya, saya akan melakukan kepada kamu. Ketika pertama
kali, mungkin dia juga cemburu kepada saya. Melihat pekerjaan saya yang dipenuhi dengan laki-laki. Wajar yang namanya cinta pasti ada rasa
cemburu. Tapi bagaimana cara kita menanggapi rasa cemburu, kalau kita menanggapi cemburu itu ditanggapi dengan emosi, pasti akan berantem.
Kalau Mehdi sendiri pernah cemburu?
Dari pertama, saya tidak pernah cemburu. Siapa pun yang kerja di dunia hiburan, saya harus melihatnya profesional. Saya juga kerja di dunia
modeling dan iklan, saya pun juga kerja bersama cewek. Kita harus saling percaya. Ketika kita saling percaya jadi tidak perlu khawatir.
Kelanjutan Hubungan Tata Janeeta dan Mehdi Zati
Sudah tiga tahun Tata Janeeta dan Mehdi menjalin kisah asmara. Lantas mau dibawa kemana hubungan mereka?
****
Apa kesulitan menjalin cinta dua negara ini?
Perbedaan bahasa yang paling berat. Karena ibu bahasa saya adalah bahasa Indonesia, sedangkan ibu bahasa dia adalah bahasa Farsi. Kadang-kadang maksud saya ini, dia salah paham atau maksud dia ini, saya yang salah paham. Bahasa yang menjadi kesulitan bagi kami. Dan kami kadang saling mengalah jika sudah stuck banget daripada nanti bertengkar.
Kata-kata apa yang membuat kalian bisa bertengkar?
Mehdi Zati: Kadang-kadang bahasa kita berbeda jadi sering salah paham. Berantem pun bukan berantem yang parah.
Mau dimana hubungan kalian berdua?
Mehdi Zati: Mungkin tahun depan. Buat saya, mungkin saya harus berpikir untuk masa depan. Kita harus lebih menjajaki lebih dalam. Kita juga harus lebih mengenal keluarga masing-masing. Jadi prinsip saya, sebelum melangkah lebih jauh lagi, saya tidak mau ada masalah. Jadi dari sekarang diperbaiki dulu masalah-masalahnya seperti salah paham dan lain-lain.
Tata Janeeta: Mudah-mudahan kita cocok. Masih dilihat dulu cocok atau nggak. Kalau saya sudah memilih seseorang dalam hidup saya itu tidak pernah mikir sempurna atau tidak. Bagi saya, dia sudah cukup sempurna buatku. Tidak cocok itu wajar, kita nggak bisa cocok dengan siapa pun di dunia ini. Kecocokan itu yang kita bikin dan turunkah egois kita. Setiap orang itu beda, beda kepala beda isi. Menurut Mehdi, kita pacaran terus kita cocok baru menikah. Untuk prosesnya sampai kapan, saya tidak tahu.
Tanggapan orangtua Tata saat Mehdi ke rumah?
Pertama kali mereka agak sensitif karena bukan orang pribumi. Dan saya juga pernah gagal, jadi mereka ada rasa khawatir. Namanya orangtua kadang maksudnya baik tapi penyampaiannya tidak tepat. Pada dasarnya mereka sudah setuju. Tinggal Mehdi saja kuat atau tidak dengan budaya di Indonesia.
Harapan Tata Janeeta dan Mehdi Zati?
Tata Janeeta: Semoga kita dikasih jalan yang terbaik sama Allah. Kalau hubungan kita diridhoi Allah ya Insya Allah jadi. Doain saja.
Mehdi Zati: Mudah-mudah bisa menikah. Everything depends on God. Perkataan harus diikuti dengan tindakan, tidak perlu terlalu banyak bicara.