Fimela.com, Jakarta Usmar Ismail menjadi sosok penting di balik sejarah perkembangan film Indonesia. Lewat tangan dinginnya, film karya anak negeri pertama dibuat dan dirilis dengan judul Darah & Doa atau Long March of Siliwangi (1950). Setelah itu, pria kelahiran Bukittinggi 20 Maret 1921 tesebut kembali merilis film musikal Indonesia pertama yang diberi judul Tiga Dara.
Restorasi menjadi tema yang diusung pada gelaran FFI 2016, yang dinilai bisa membangkitkan perfilman Indonesia dengan berkaca pada kejayaan film-film Indonesia terdahulu. Sebagai film musikal Indonesia pertama, film Tiga Dara pun dipilih untuk direstorasi dan diputar ulang di bioskop pada 11 Agustus 2016 mendatang.
Merestorasi film Tiga Dara bukanlah perkara mudah. Tim S.A Films yang ditunjuk untuk merestorasi pun mengungkap beberapa tantangannya. Tak hanya audio, film keluaran tahun 1956 ini juga direstorasi dari sisi fisik filmnya. Film Tiga Dara sendiri memiliki 150 ribu frame dengan durasi hingga 120 menit. Dalam tahap merestorasi, kendala yang sangat parah adalah adanya kerusakan dalam setiap frame.
Film Tiga Dara bercerita tentang tiga kakak beradik perempuan, Nunung, Nana dan Nenny. Kakak tertua (Nunung) baru saja genap umurnya 29 tahun, yang membuat neneknya resah dengan jodoh sang cucu. Sifatnya yang tidak mudah bergaul dan sedikit ketus membuat Nunung sulit dalam menemukan tambatan hati.
Hingga suatu hari, Nunung bertemu dengan Toto. Toto yang sejak pertama sudah jatuh hati itu terus mendekati Nunung melalui Nana. Sayangnya, diam-diam Nana menaruh hati pada sosok Toto. Terlebih keduanya semakin akrab hingga terjadilah pertunangan. Betapa terkejutnya sang nenek mengetahui hal ini.
Ia pun menolak pertunangan Nana dan Toto. Menurutnya, jika Nana kawin terlebih dahulu dari Nunung, Nunung akan jadi perawan tua seumur hidup. Nana begitu marah pada Nunung, dan ini menyebabkan drama yang menarik dalam kisah persaudaraan mereka.
Film Tiga Dara dibintangi oleh Chitra Dewi (Nunung), Mieke Wijaya (Nana), dan Indriati Iskak (Neni). Tak hanya ketiga aktris muda ini, Rendra Karno, Bambang Irawan, dan Fifi Young juga turut memperkuat film ini. Film 3 Dara berhasil menyabet penghargaan di Festival Film Indonesia (FFI) 1960 untuk Tata Musik Terbaik oleh Sjaiful Bachri.