Film 3 Srikandi di Mata Habibie dan Ahok

Syaiful Bahri diperbarui 08 Agu 2016, 04:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Pada hari yang sama, Kamis (4/8) mantan Presiden RI ketiga, BJ Habibie dan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) nonton film 3 Srikandi pada kesempatan yang berbeda. Keduanya memberikan aprisiasi positif pada film yang mengangkat kisah 3 pemanah Indonesia yang berhasil memdapatkan medali pertama untuk Indonesia di Olimpiade Seoul 1988.

Habibie memuji kualitas film 3 Srikandi. Menurutnya film produksi MVP Pictures ini di atas rata-rata, dan banyak memberikan pelajaran hidup kepada penontonnya. Serta mengemas ceritanya dalam sebuah hiburan ringan, tanpa melupakan kedalaman.

Film yang disutradarai Iman Brotoseno itu, menurut dia, menjadi lebih luar biasa, bukan semata ceritanya yang bagus, dan berangkat dari kisah nyata tentang atlet panahan beregu putri Indonesia, yang meraih medali pertama bagi Indonesia, sepanjang keikutsertaan Indonesia di ajang Olimpiade.

 

Para aktor, menurut Habibie, berlakon dengan baik. Di film ini Reza Rahardian berperan sebagai pelatih kepala tim panahan beregu putri Indonesia, Donald Pandiangan. Bunga Citra Lestari, Chelsea Islan dan Tara Basro berperan Nurfitriyana Saiman, Lilies Handayani, dan Kusumawardhany.

"Saya kembali terksesan dengan film Indonesia, terutama pada kulitasnya. Juga para pelakunya. Tadi saya lihat semua lini the best. Baik sutradara maupun pemainnya. Saya terkesan pada film ini, sekaligus terharu," ujar BJ Habibie seusai nobar film 3 Srikandi di Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (4/8) petang.

 "Perasaan kemarin (Bunga) baru nyanyi, sekarang udah manah. Juga Chelsea dari logat Londo jadi logat arek Suroboyoan, hebat. Oh ya, Reza excelent. Di kaca mata saya, mereka semua adalah cucu Eyang. Eyang sangat terkesan dengan penjiwaan mereka. Jadi mereka oke semua," imbuh Habibie.

Di Djakarta Theater, Ahok nobar film 3 Srikandi bersama sejumlah perwakilan siswa SMA se-Jakarta, mulai pukul 19.00 bersaksi, "Pertama ngajak anak Paskibra, dan pas, karena dari sisi patriotisme sangat luar biasa film 3 Srikandi. Bayangkan atlet kita berjuang dengan luar biasa, dengan segala keterbatasam. Tapi hasilnya luar biasa," katanya. 

Ahok menilai pemutaran film 3 Srikandi bertepatan dengan gelaran Olimpiade di Rio Jenerio, Brazil sangat tepat. "Film ini jadi pas. Karena ada kritiknya juga. Karena organisasi olah raga di Indonesia seringkali bikin frustasi atletnya. Seperti yang digambarkan dalam film ini. Makanya kami mendorong klubklub olahraga dibayar mahal," tekannya sembari berpesan film 3 Srikandi harus ditonton anak-anak muda.