Fimela.com, Jakarta Butuh satu tahun bagi Numata untuk menggarap album teranyarnya. Apalagi dua personel Numata, Inu dan Mhala, memiliki kesibukan sebagai orang di balik layar, untuk dua label berbeda. Makanya mereka belum dapat membeberkan soal rencana Numata ke depannya.
"Kita enggak tahu sih ke depannya. Inu di Sony, saya di Trinity untuk posisi yang sama. Tantra di Bandung. Kita sempat bingung, gue berada label berbeda. Gue sih bilang, waktu promo cuma sebentar sampai akhirnya full time di sana," kata Mhala, di kantor Sony Music, kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2016).
Kondisi itu memaksa para personel menggarap album terbarunya secara terpisah. Bersyukur tekonologi komunikasi yang canggih memudahkan mereka dalam proses pembuatannya. Alhasil, Numata kembali menampilkan lagu-lagu hit yang mereka ciptakan untuk penyanyi lain.
"Secara cost juga lebih murah. Karena keterbatasan waktu, kita mengaransemen ulang, kecuali satu lagu yang judulnya Itu Saja kepada Tohpati. Uniknya selama produksi kita enggak pernah ketemu. Akhirnya Mei itu dirilis secara digital," jelas Inu.
Faktor kesibukan menjadi alasan Numata meluncurkan albumnya dalam versi digital. Mereka ingin melihat dulu respon masyarakat terhadap single andalan dari album ini, sebelum akhirnya membuat bentuk fisik.
"Secara kontrak memang berada di label Sony. Kalau fisik kenapa lama, saya di sini selain band, saya melihat secara industri. Kemarin benar-benar banyak toko kaset yang tutup. Kita bikin single ini naik dulu, baru kita bikin fisiknya," tandas Inu Numata.