Fimela.com, Jakarta Pergulatan batin dirasakan betul oleh komedian Qomar, selama dua periode menjadi anggota legislatif. Menurut Qomar, situasi di parlemen menuntutnya memiliki kecerdasan yang lengkap sebagai politisi. Sebab, banyak kepentingan yang ikut bermain di dalamnya.
"Saya di daerah pemilihan punya suara, tapi kalau masuk Senayan harus paduan suara. Mau tidak mau ya seperti itu. Makanya kecerdasan politisi itu harus lengkap, bukan cuma soal intelektual, tapi moralitas dan lainnya," kata Qomar, di Pisa Cafe Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2016).
Qomar sendiri merasakan bagaimana tarik ulur kepentingan semasa masih duduk di parlemen. Sebagai politisi, penting untuk mengemas pendapatnya melalui diplomasi yang baik.
"Iya pasti, ada kepentingan kelompok, partai, dan lain-lain. Itu harus dikemas dengan diplomasi yang baik, jadi indah pada saatnya. Saya tidak setuju dengan satu keputusan saja," ujarnya.
Kendati demikian, Komar mengaku siap kembali ke Senayan, selama masih diberi kepercayaan oleh masyarakat. Namun, sebelumnya dia ingin meluruskan basis orientasi politiknya. Dia tak menyangkal lobi-lobi partai masih mengharapkannya menjabat sebagai anggota dewan.
"Ternyata harus ada orientasi yang pas di politik. Kalau rakyat masih percaya, karena dari pimpinan partai, masih ada komunikasi. Mereka berharap saya untuk berkenan tampil. Tapi saya rasional, akan komunikasi dulu sama rakyat, apa masih diperlukan," tandas Qomar.