Beban berat dirasakan untuk memerankan sosok sang Proklamator, Bung Karno. Film berjudul 'Pantja Sila: Cita-Cita & Realita' ia bergaya orasi sang Founding Founder. (Andy Masela/Bintang.com)
"Tapi bebannya menjadi Bung Karno adalah enggak boleh sembarangan, gak boleh menyimpang dari figur tersebut," ucap Tio saat ditemui di Press Screening film 'Pantja Sila: Cita-Cita & Realita' di Kuningan, Jakarta, Rabu (3/8). (Andy Masela/Bintang.com)
Meski bangga, bagi pemilik nama lengkap Irwan SuseTio Pakusadewo itu, merupakan film terberatnya. Apalagi ia harus menghafal seluruh teks pidato Bung Karno. (Andy Masela/Bintang.com)
"Saya harus menghafal seluruh teks atau skript pidato Bung Karno. Saat take, teks ada di buku Pedoman Untuk Menjalankan Ampera yang kemudian direverensikan ke buku 'Pantja Sila: Cita-Cita & Realita," terang Tyo. (Andy Masela/Bintang.com)
Aktor Terbaik Festival Film Indonesia 1991 dalam film Lagu Untuk Seruni itu menambahkan, bahwa film monolog itu tidak ada adegan lain. Dan yang dihadirkan hanya pidato Bung Karno. (Andy Masela/Bintang.com)
"Kalau untuk reverensi saya, baca buku yang lain sih enggak, kebanyakan itu bahasa Rusia, saya sulit logat dan belajar logatnya. Saya semedi 3 bulan di Singapura untuk bisa mendalami peran ini," tandas Tyo Pakusadewo. (Andy Masela/Bintang.com)
Film 'Pantja Sila: Cita-Cita & Realita', Tio Pakusadewo dan Tino Saroenggalo sebagai produser, sutradara dan aktor. Film ini akan tayang di seluruh bioskop Indonesia pada 17 Agustus 2016. (Andy Masela/Bintang.com)