Fimela.com, Jakarta Banyak wanita melakukan perawatan diri maupun relaksasi demi mendapatkan me time. Namun tidak bagi Nadine Chandrawinata. Ia mengaku lebih senang melakukan kampanye atau aksi menyelamatkan alam.
"Kalau gue merasa me time, saat gue produktif. Apa yang gue perjuangkan ada perubahan. Kaya misalnya Ada penurunan pembabatan sirip hiu. Kalau gue bisa fight ada kepuasan sendiri," tutur Nadine di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
Nadine memang aktif dalam gerakan penyelamatan satwa liar baik darat maupun laut yang diperlakukan tidak semestinya. Apalagi ketika satwa tersebut sudah dalam ambang kepunahan.
"Kemarin kan mau buat acara tentang hiu, pohon, hutan, mungkin berikutnya anak harimau. Gua baru banget lihat hiu dipotong-potong, ibarat kaki kita yang dipotong, badan, pinggang, sakit kan," tutur Nadine.
Sebagai publik figur, Nadine tak mau hanya berdiam diri dengan berbagai kerusakan lingkungan yang sedang dan telah terjadi. Ia justru ingin memanfaatkan statusnya sebagai selebriti untuk mengajak kepada perubahan.
"Kalau gue nggak pernah mengotak-kotakkan, mencoba mengajak sebanyak-banyaknya masyarakat demi perubahan Indonesia. Sekarang tentang harimau. Gua sebisa mungkin hidup dibuat bermakna," imbuhnya.
Nadine Chandrawinata menambahkan dirinya ingin sebagai menjadi corong bagi satwa dan flora yang tak bisa bersuara keras. "Me time gue lagi seneng coba melukis, gue mau jadi mulut-mulut binatang ini. Menulis soal binatang-binatang ini. Gue coba berkarya. Berkarya cara optimal membuat perubahan," tandas Nadine.