Fimela.com, Jakarta Wanita itu makhluk yang paling sulit dimengerti, sampai saat ini kami para pria masih berpendapat hal yang sama. Ya, saat kami awalnya bilang cinta, maka bukannya kami berbohong, tapi kami benar-benar sedang merasakan jatuh cinta.
Namun saat sudah menjalani masa pacaran, kami melihat ada sesuatu yang berbeda, ternyata perasaan cinta saja nggak cukup. Untuk menikah dengan wanita pilihan kami, maka kami juga harus merasakan kenyamanan supaya nantinya, baik saat sedang bahagia atau kesulitan kita bisa melaluinya berdua.
Tidak mudah untuk memutuskan pergi meninggalkan kalian, tapi kami tahu bahwa itulah yang terbaik untuk kita berdua. Kami tak ingin terlalu lama mengikat kalian karena kami tahu bahwa kalian bukanlah wanita yang ada dalam masa depan kami. Tentunya kami pergi bukanlah tanpa alasan, kami juga memiliki sejuta alasan kenapa tidak mengajak kalian nikah.
1. Bukan cuma wanita, tapi pria juga mau dimengerti. Saat kita pacaran bukan berarti kita harus meninggalkan kehidupan kita masing-masing. Kenapa untuk ngumpul bersama teman kalian susah sekali mengizinkan kami? Kalian menganggap teman kami akan membawa pengaruh buruk, kalian pikir teman kami akan merusak hubungan kita. Sebelum pergi bermain kami selalu minta izin, bukan cuma itu, kalian juga tahu dengan siapa kami bermain. Ketakutan kalian malah akan merusak segalanya.
2. Sebelum pacaran kami melihat kalian sebagai sosok yang mandiri, tapi setelah pacaran kenapa kalian sepertinya sama sekali tidak bisa lepas dari kami. Tak mengapa jika kalian minta dijemput atau diantarkan, kami sadar itu tanggung jawab kami, tapi kenapa kalian hobi sekali menyuruh kami? Ingat, kami ini pacar kalian, bukan asisten pribadi kalian. Boleh saja kalian menyuruh kami, apalagi jika itu adalah untuk kepentingan kita berdua, tapi terkadang kamu meminta hal-hal yang sangat menyulitkan kami. Jangan salahkan kami jika kadar cinta kami akhirnya berkurang.
3. Kami tidak suka kalian membicarakan soal mantan-mantan kalian, dan kami juga tidak suka ketika kalian bertanya soal mantan-mantan kami. Bagi kami masa lalu ya masa lalu, buat apa diungkit-ungkit lagi, apalagi jika kalian membandingkan kami dengan mantan-mantan kalian. Maaf, lebih baik kami mundur secara perlahan daripada harus bertahan sama wanita yang tidak pernah bisa menghargai perasaan kami.
4. Bukannya pelit, tapi sepertinya kami hanya tidak bisa bertahan dengan wanita yang hidupnya suka berfoya-foya atau bergaya hidup mewah. Kami berpikir bahwa nantinya kami akan menikah dengan wanita yang akan mendidik anak-anak kami dengan cara yang baik. Kami takut kalau kebiasaan kalian yang suka bergaya hidup mewah nantinya akan mempengaruhi masa depan pernikahan. Karena roda kehidupan ini terus berputar, kami akan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik, tapi mungkin ada saatnya nanti kita akan merasakan hidup di bawah. Jika nantinya hidup kami sederhana apakah kalian mau diajak makan di kaki lima?