Fimela.com, Jakarta Pertemuan pertama Dhini Aminarti dan Dimas Seto terjadi pada 1999. Namun, pertemuan mereka tak berjalan secara intens. Mereka sempat syuting dalam satu judul sinetron pada 2001-2002.
"Tepatnya saya lupa, kemudian saya bertemu lagi. Saya sempat syuting bareng pada 2008," ujar perempuan kelahiran Jakarta, 29 Mei 1983, kepada Bintang.com, Jumat (29/7/2016).
Dhini sempat terpergok berada di kawasan Puncak bersama Dimas Seto pada akhir 2008. Saat itu mereka sempat membantah sebagai sepasang kekasih. Ramainya pemberitaan kala itu membuat Dimas sempat buka suara mengenai hubungannya dengan Dhini.
"Apa yang membuat aku mau pacaran dengan dia ya? Aku lihat sosoknya Dimas ya. kebetulan saya juga sudah nggak mau pacaran lagi. Aku sudah punya target menikah. Aku sudah mau menikah. Ya, sudah jalani saja. Nggak gimana-gimana. Ternyata cocok, terus kita lanjut," tutur Dhini yang sempat bermain dalam sinetron Wulan, Si Cecep, Si Cantik dan Si Buruk Rupa.
Saat-saat momen tertentu, Dimas suka memberikan bunga sebagai bentuk kasih sayangnya pada Dhini, terutama pada momen-momen spesial. Jalinan cinta memang berjalan mulus. Karena Dimas sudah dikenal oleh keluarga Dhini, begitu juga sebaliknya.
"Orang tua aku support atas hubungan kami," terang Dhini. "Hubungan aku sama Dimas itu nggak ada satu tahun. Paling hanya sembilan bulan. Terus dilanjutkan dengan lamaran," lanjut Dhini.
Salat Istikarah Sebelum Menikah
Untuk lebih memantapkan calon pendamping hidupnya, Dhini sempat melakukan salat istikarah sebelum memutuskan untuk menikah dengan lelaki kelahiran Jakarta, 23 Juli 1979 itu. Ia ingin benar-benar mendapatkan imam yang mampu membimbing hidupnya ke depan agar bisa menjadi lebih baik
"Aku sempat salat istikarah dulu untuk meminta petunjuk dari Allah. Mungkin nggak dia menjadi orang yang terbaik buat aku. Alhamdulillah, akhirnya Allah menunjukkan aku pada Dimas," kata Dhini.
Mereka sempat untuk memutuskan menikah pada Februari 2010, tapi Dimas memilih agar pernikahannya dimajukan menjadi Desember 2010.
"Mungkin dia takut kehilangan aku ya," kata Dhini tertawa. "Kalau soal pernikahan, konsepnya nasional. Aku masih memegang adat. Sejak kecil aku pengen kalau menikah harus ada siraman. Karena om dan tante aku seperti itu," lanjut Dhini.
Akhirnya, momen istimewa pun tiba. Bertempat di Rumah Griya Asri, Jakarta Selatan, mereka melangsungkan akad nikah yang berlangsung sakral dan khidmat. Hari itu Sabtu, 12 Desember 2009. Saat akad nikah hanya keluarga dan tamu undangan yang diperkenankan masuk. Promotor musik Adrie Subono bertindak sebagai saksi dari dari pihak lelaki.
Saat akad nikah, baik Dhini dan Dimas sempat meneteskan air mata. Dimas menyerahkan mahar berupa uang tunai sebesar Rp 1.212.009. Jumlah uang tersebut sesuai dengan tanggal pernikahan mereka.
Kembali ke Agama
Sejak menikah dengan Dimas Seto, Dhini Aminarti selalu selektif membagi waktu. Keluarga menjadi nomor satu ketimbang karier. Dhini sadar betul sebagai istri, ia tak mau tugasnya terbengkalai. Untuk lebih menjaga keharmonisan, ia selalu meluangkan waktu untuk makan atau nonton bersama.
"Sekarang aku sudah punya suami dan aku nggak mau tugas utama aku jadi terbengkalai. Jadi, aku harus membagi waktu dengan baik," ujar Dhini. "Aku juga selalu menjadwalkan waktu untuk liburan bersama tiga bulan atau enam bulan sekali," sambung perempuan yang bertinggi badan 173 centimeter itu.
Layaknya orang berumah tangga, Dhini pun menyadari persoalan pun ia hadapi. Namun, ia selalu mengomunikasikannya dengan baik. Baginya, komunikasi hal yang sangat penting dalam berumah tangga dan selalu mengembalikannya ke agama.
"Kebetulan, kalau ada ada persoalan selalu kembali ke agama. Apa sih niat dan tujuan kita menikah. Komunikasi penting banget, kalau ada sesuatu yang tidak suka, maka harus dibicarakan secara terbuka. Bukan dipendam, nanti malah meledak," kata Dhini.
Dalam perjalan rumah tangganya, Dhini memutuskan untuk berhijab dapat terlaksana. Sebenarnya, niat tersebut sudah lama bersemayam dalam hatinya. Namun, ia selalu bilang nanti-nati saja. Ibundanya merupakan orang pertama yang ia sampaikan keinginannya untuk berhijab, sedangkan Dimas yang terakhir karena ia masih takut dengan Dimas.
"Saat itu aku selalu bilang nanti aja-nanti aja. Tapi suatu saat aku membaca sebuah artikel yang isinya sama banget dengan aku. Nanti aja-nanti aja, yang penting hatinya dulu yang dihijabin. Begitu pula isi di artikel tersebut. Aku kepikiran selama seminggu. Akhirnya, aku berhijab tepat di ulang tahun papa aku pada tanggal 22 Januari lalu," papar Dhini.
Selain komunikasi, Dhini memiliki tips tersendiri untuk menjaga keharmonisan rumah tangga. Meski terbilang klasik, tapi ia dan Dimas selalu menerapkan dalam rumah tangganya.
"Komunikasi, saling percaya, jujur, dan kembali lagi tujuannya apa dari menikah. Menurut aku, jika sesuatu didasarkan dengan agama, maka Insya Allah akan berjalan baik. Terwujudnya keluarga yang sakinah, mawadah, dan warahmah," tegas Dhini Aminarti.