Air Mata Adi Bing Slamet Menetes Kenang Perjuangan Ibunda

Sutikno diperbarui 29 Jul 2016, 11:35 WIB
Ibunda Adi Bing Slamet meninggal dunia pada Kamis, 28 Juli 2016 pukul 10.15 WIB di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Jakarta. Meninggalkan delapan anak dan puluhan cucu. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Air mata pesinetron Adi Bing Slamet menetes ketika mengenang perjuang ibundanya dalam membesarkan delapan anaknya setelah kepergian suaminya. (Galih W. Satria/Bintang.com)
"Mama saya, dia pejuang yang hebat dalam ngurus anak. Anak delapan, masih muda udah ditinggal ayah. Dengan bermacam karakter anak dihadapin," kata Adi sembari menangis di Rumah Duka, Kamis (28/7). (Galih W. Satria/Bintang.com)
Sambil mengusap air matanya, Adi saat mengenang ibunda memperjuangkan anak-anaknya. Tidak mengenal lelah dan tidak memikirkan dirinya sendiri. (Galih W. Satria/Bintang.com)
"Mama orangtua paling hebat. Saya syuting, rekaman dari dulu mama selalu nemenin. Kalau ke lokasi selalu bawa roti. Itu terkenal, hidupnya banyak mikirin orang. Hidupnya sendiri kadang ga dipikirin," ujar Adi. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya, kondisi almarhum sempat membaik. Kondisi kembali memburuk, menjelang kematiannya. (Galih W. Satria/Bintang.com)
"Saya laki-laki paling kecil, curhat apapun ke saya. Suka duka banyak lah ama orangtua. Saya keliling Indonesia ama mama. Timor Timur tahun 98 pernah juga," tandas Adi Bing Slamet. (Galih W. Satria/Bintang.com)