Gatot Brajamusti Dinilai Gagal Pimpin PARFI

Altov Johar diperbarui 29 Jul 2016, 10:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Apa jadinya jika sebuah organisasi profesi dipimpin orang tidak memiliki latar belakang yang sama? Kondisi itu yang dirasakan sejumlah anggota Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) atas Gatot Brajamusti. Mereka menilai kepemimpinan Gatot justru membuat PARFI kian buruk.

"Itu dia, enggak ada prestasi. Namanya juga bertambah buruk. Kalau orang yang cinta dan merasa memiliki pasti akan pertahankan. Kita enggak rela ada yang merusak apa yang kita cintai," ujar Pong Harjatmo, di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Kamis (28/7/2016).

Senada dengan Pong, Ki Kusumo juga memiliki penilaian sama terhadap kinerja Gatot. Apalagi, keberadaan anggota PARFI sudah tidak lagi mencerminkan nama organisasi itu sendiri. Menurut Ki Kusumo, bagaimana bisa memajukan perfilman nasional, sedangkan pengurusnya tidak paham terhadap hal itu.

"PARFI itu organisasi profesi, isinya harus artis film. Kalau orang di bidang lain yang masuk apa yang mau dipikirkan, apa jadinya PARFI nanti. Artinya ruh PARFI sendiri sudah hilang. Kalau mau maju, ya bongkar dari akarnya. Dengan kondisi ini itu yang kita perjuangkan," kata Ki Kusumo.

Ki Kusumo menambahkan, kepengurusan PARFI pun terkesan ilegal karena belum diakui Depkumham. Ditambah lagi, hingga kini Gatot belum melakukan serah terima jabatan dengan kepengurusan yang lalu, saat dipimpin Yeni Rahman.

"Berbicara organisasi ya harus diakui. Saya melihat PARFI seperti mati suri. Kalau saya tanya ke artis lain, 'lo tahu enggak PARFI itu apa', Mereka enggak kenal. Padahal sejak 1956 PARFI yang menyatukan artis Indonesia. Makanya Kita ingin rebut rumah kita yang sekarang dipimpin dari dunia antah berantah," urainya.

Sebagai langkah selanjutnya, sejumlah anggota membentuk panpel kongres PARFI yang akan digelar dalam waktu dekat ini. "Kita ingin mengumpulkan anggota yang benar-benar mencintai PARFI," pungkas Ki Kusumo.

What's On Fimela