Eksklusif, Nadya Arina Tak Pernah Puas dalam Berkarier

Edy Suherli diperbarui 25 Jul 2016, 08:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Meski sudah banyak sinetron dan FTV yang dibintanginya. Belakangan ia juga sudah merambah bermain di film layar lebar, namun  Nadya Arina tidak pernah puas dengan apa yang sudah diraihnya. Apa yang membuatnya selalu ingin lebih baik dan lebih baik lagi?

***

Cewek bernama lengkap Nadya Arina Pramudita ini terjun di dunia entertain sejak tahun 2014 silam. Sebelumnya ia menekuni dunia modeling, baru merambah dunia akting. Awalnya ia mendapat peran kecil dalam sinetron. Setahun bersabar ia kemudian baru mendapat kesempatan yang lumayan berarti saat kebagian peran dalam sinetron Cantik-Cantik Magic.

“Bisa bermain dalam sinetron Cantik-cantik Magic adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya. Soalnya saya kan anak baru di  sinetron namun sudah bisa beradu akting dengan Rizky Nazar, Fero Walandouw, Michelle Ziudith dan lain sebagainya. Alhamdulillah saya bisa membuktikan diri kalau  bisa bermain dengan baik,” kata Nadya yang kini kuliah di fakultas hukum semester III salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta.

Kerja keras Nadya Arina ternyata berbuah manis. Setelah sinetron Cantik-cantik Magic, Nadya dipercaya main dalam sinetron berikutnya. Sinetron ini seperti pembuka jalan baginya untuk beraksi dalam sinetron-sinetron selanjutnya. Dara kelahiran Jakarta,  15 Okober 1997 ini dipercaya membintangi sinetron High School Love Story, Pacarku Dari Langit dan masih banyak lagi yang lainnya.

Selain sinetron Nadya juga mendapat  peran dalam puluhan FTV. FTV baginya tak kalah menantang karena ceritanya utuh dan proses syutingnya tidak terlalu lama. “Sebenarnya sinetron dan FTV dua-duanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namu entah kenapa dari sisi kepuasan, bermain dalam FTV lebih puas. Karena ceritanya utuh,” ujarnya.

Pelan-pelan namun pasti karier Nadya Arina terus berkembang. Saat rumah produksi Screenplay akan memproduksi film layar lebar berjudul Magic Hour, ia termasuk saah satu bintang yang dilibatkan. “Alhamdulillah saya akhirnya dipercaya untuk ikut  ambil bagian dalam film Magic Hour. Dan saya ikut senang karena film itu banyak yang suka. Menurut informasi yang saya terima, jumlah penontonnya lumayan bagus pada saat tayang di bioskop. Magic Hour termasuk film yang jumlah penontonnya cukup besar,” katanya.

Meski sudah banyak sinetron, FTV dan belakangan juga main film layar lebar, namun Nadya Arina tidak pernah merasa puas dengan apa yang sudah diraihnya. “Saya tidak pernah puas dengan apa yang sudah saya raih. Soalnya kalau saya sudah merasa puas, ke depannya tidak akan bersemangat lagi. Itulah sebabnya mengapa saya terus dan terus bereksplorasi untuk peran-peran baru dalam sinetron, FTV atau film berikutnya. Biarlah orang yang memberikan penilaian atas apa yang sudah saya lakukan,” katanya kepada Edy Suherli, Hasan Mukti Iskandar dan fotografer Febio Hernanto saat melakoni sesi pemotretan dan wawancara belum lama berselang di markas Bintang.com di bilangan Menteng, Jakarta Pusat. Inilah petikan selengkapnya.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Karier Dahulu Pacar Kemudian

Eksklusif Nadya Arina (Fotografer: Febio Hernanto, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Masih banyak asa yang ingin diwujudkan Nadya Arina dalam dunia entertainmen. Karena itu meski memiliki hubungan kasih dengan seseorang, ia tak mau hubungan itu menghambatnya dalam berkarier. Pacaran baginya oke, namun asal bisa mendukung karier di dunia entertainmen.

Apa arti seorang pacar buat kamu?

Temen-temenku hampir semua sudah punya pacar. Hari gini masak enggak punya pacar sih, hehehe. Pacar itu tempat berbagi cerita dan tempat untuk sama-sama belajar menuju ke arah yang lebih baik.

Pacar seperti apa yang kamu impikan?

Pacar itu harus bisa mendukung karier, bukan sebaliknya. Karena itu kalau cari pacar ya cari yang bisa mengerti dan memahami profesi kita sebagai apa. Pacar juga enggak boleh yang terlalu cemburuan. Kalau cari yang cemburuan ya repot dong.

Selama ini Anda dikabarkan berpacaran dengan pesinetron Miqdad Addaausy, seperti apa hubungan kalian?

Ya begitu deh. Kami saling support dalam karier di dunia seni peran. Saya dukung dia dan dia juga  mendukung karier saya di dunia entertain. Pokoknya saling mendukung satu sama lain.

Waktu SMA dulu apakah kamu pernah merasakan cinta monyet?

Masa SMA itu kata orang masa yang paling indah. Saya juga merasakan masa yang indah saat duduk di bangku SMA. Namanya anak SMA cintanya belum terlalu serius. Kan kata orang masih cinta  monyet.

Apakah Anda sudah punya target akan menikah kapan?

Setiap orang yang sehat tentu ingin punya keturuan. Termasuk saya, namun saya belum bisa mejelaskan kapan akan naik ke pelaminan. Sekarang jalanin karier saja aja dulu, pacaran ya sambil jalan saja. Jadi target menikah ya belum dalam waktu dekat ini kok.  

Bagaimana dengan orangtua?

Kalau mama dan papa menyerahkan semuanya pada saya untuk menentukan kapan akan menikah. Mereka support kok. Kebetul kedua orang tua saya tidak termasuk yang pengin saya cepat menikah.  

3 dari 3 halaman

Ingin Sukses Bersama Mama

Eksklusif Nadya Arina (Fotografer: Febio Hernanto, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Dalam meniti karier Nadya Arina didukung penuh oleh sang mama. Tanpa sang mama ia tak mungkin bisa melakoni kariernya seperti sekarang. Baginya mama adalah segalanya.

Anda menduga tidak karier Anda akan berkembang seperti sekarang ini?

Bicara soal karier, saya sama sekali tidak menduga akan berkembang seperti sekarang ini. Awalnya saya menjalani karier di dunia modelling dan akting hanya sebagai hobby. Eh ternyata keterusan. Terus terang saya benar-benar enggak menyangka karier akan berkembang secepat ini. Alhamdulillah ternyata dunia akting sudah membuat saya terbuka.

Siapa yang paling berperan dalam karier Anda?

Banyak sekali yang ikut andil dalam membentuk karakter saya di dunia seni peran dan dunia entertain pada umumnya. Dari sutradara, pemain senior dan para kru di lapangan. Dari sekian banyak yang berperan peran mama menurut saya yang paling dominan. Dia yang menemani, mendukung karier saya dalam dunia entertainmen. Tanpa mama saya belum tentu bisa seperti ini. Pokoknya mama adalah segalanya.

Bicara soal sinetron, FTV atau film yang Anda bintangi, mana yang paling berkesan?

Semua film, FTV atau film yang saya bintangi, masing-masing punya cerita. Setiap cerita itu punya keunikan sendiri-sendiri. Buat saya setiap sinetron, FTV atau film punya kesan masing-masing. Jadi antara film atau FTV yang satu dengan yang lain punya kesan sendiri-sendiri. Jadi semuanya berkesan.

Setelah sekian banyak sinetron an FTV yang dibintangi Anda kemudian bisa main film layar lebar bagaimana perasaan kamu?

Main sinetron atau FTV  atau pun film sebenarnya sama. Semuanya adalah akting di depan kamera. Cuma ada yang ditayangkan di televisi dan ada untuk layar bioskop. Kalau selama ini saya hanya bisa disaksikan di layar kaca, kemudian bisa juga main film layar lebar, tentu itu merupakan kebanggaan sendiri. Apalagi kalau filmnya bisa membuat penonton senang dan bahagia. Terus terang saya ikut senang karena film Magic Hour berhasil membuat penonton gembira.

Setelah main di film Magic Hour Anda obsesinya main di film genre apa lagi?

Selama ini saya sering sekali main dalam sinetron, FTV dan sampai film layar lebar yang bergenre drama. Saya pengen banget film selanjutnya kebagian cerita action. Kayaknya seru juga kalau terlibat dalam film seperti itu. Doain semoga ada tawaran main dalam film action.

Waduh, main film action nanti babak belur?

Hehehe, makanya harus latihan. Kalau soal lecet dan lebam sedikit enggak apalah. Itu adalah risiko pekerjaan dan harus saya tanggung. Kalau karena lebab ataau lecet sedikit saja sudah takut ya enggak usah aja. Saya enggak takut kok dengan risiko seperti itu. Ya biasalah risiko pekerjaan.

Bagaimana dengan mama, apakah dia setuju Anda main film atau sinetron action?

Kalau mama si terserah saya yang melakoninya. Selama saya kuat dan bisa melakukan dia si support aja.

Untuk film action aktirs idola anda siapa?

Untuk bintang luar saya mengidolakan Angelina Jolie. Kalau bintang film Indonesia; Julie Estelle. Perannya saat main film The Raid 2 oke banget. Perannya dingin namun mematikan. Kalau Angelina Jolie selain cantik aktingnya juga jago banget.

Jalan panjang masih harus dilewati Nadya Arina dalam dunia entertainmen. Ia tak akan menyerah hanya karena rintangan-rintangan kecil. Satu hal yang selalu digarisbawahi Nadya dalam meniti karier; tidak pernah cepat puas. Soalnya saat sudah merasa puas artinya tanda-tanda kehancuran sudah di depan mata.