Jangan Dengerin Kata Tetangga, Menikah Itu Urusanmu Sendiri

Gadis Abdul diperbarui 24 Jul 2016, 22:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Kapan nikah? Saat usia masih 20 tahun, pertanyaan seperti itu bisa kamu anggap sebagai becandaan semata, tapi ketika usiamu sudah diatas 25 tahun pertanyaan seperti itu bisa menjadi pertanyaan yang menimbulkan banyak tanya.

Kenapa jadi para tetangga yang sibuk mengurusi kapan kita menikah? Hmmm, suka tidak suka, tapi begitulah kebiasaan kebanyakan masyarakat Indonesia, khususnya para ibu-ibu yang nggak punya kerjaan. Tapi, kalau kamu memang belum siap menikah, maka jangan hiraukan apa kata tetangga.

Kebahagiaanmu itu kamu sendiri yang menciptakannya, bukan mereka yang sukanya berbicara dibelakangmu. Tapi, jangan juga kamu ikut terpancing emosi. Nikmatilah kesendirianmu sambil mengetahui beberapa hal ini supaya perasaanmu kembali happy dan lebih tertata.

Memangnya kenapa kalau kini kamu tengah fokus mengejar karier? Ya, tentu saja tidak ada salahnya. Sebelum menikah tentunya banyak hal yang ingin kamu lakukan, termasuk mengejar karier impian. Tak apa jika itu sudah menjadi keputusanmu. Orang-orang yang tak tahu akan hal itu mungkin akan bertanya-tanya, tapi tak perlu kamu jelaskan apa alasanmu. Karena faktanya, mereka yang mau tahu tentang kehidupan orang lain sebenarnya tidak peduli sama sekali apakah kini kamu sedang bahagia atau tidak.

“Kapan mba mau menikah, yang lain sudah pada nikah lho. Inget umur mba.” Kalimat seperti itu mungkin akan kamu sering dengar dari para ibu tetangga yang selalu memiliki rasa keingin tahuan yang besar. Tapi, coba tanyakan ke mereka lagi, memangnya menikah itu harus berdasarkan pada umur seseorang? Jangan hanya karena didesak usia kamu menikah karena pernikahan bukanlah permainan yang bisa kamu batalkan begitu saja.

Tetanggamu mungkin tahu bahwa menikah membutuhkan biaya yang tidak sedikit, tapi mereka hanya tidak peduli karena sebenarnya bukan urusan mereka juga, kan? Tapi, itulah pekerjaan orang-orang yang suka kepo. Seakan memberi jawaban dengan tersenyumpun tak menyelesaikan masalah. Kalau para tetangga mulai kepo dan selalu menanyakan hal yang sama, maka jawablah pertanyaan mereka sambil melemparkan senyuman penuh makna. “Iya, terima kasih sudah diingatkan. Mohon doanya saja.”