Fimela.com, Jakarta Raditya Dika sering menggunakan nama hewan dalam buku dan filmnya. Rupanya Dika punya alasan khusus mengapa menggunakan nama hewan seperti Marmut dan Koala. Di film terbarunya, Koala Kumal, Dika kembali meraih sukses dengan penonton di atas satu juta penonton.
Seorang Radit memasukan filosofi hewan sebagai branding dirinya sebagai penulis. "Formula menulis cerita sih pasti ada, cuma enggak melulu harus hewan. Kebetulan film ini kan dari buku, dan buku-buku gue judulnya kebanyakan hewan semua. Kenapa gitu, karena ada filosofi hewan di setiap bukunya," ujar Raditya Dika di kediamannya, kawasan Ampera, Jakarta Selatan, Sabtu (16/7).
Dika ingin hewan menjadi ciri khasnya. Sehingga orang akan lebih mudah menggingatnya. "Kenapa ada filosofi hewan karena gue ingin bikin buku yang beda dari yang lain. Jadi gue ada brandingnya di situ, ada konsistensi di sana. Jadi ciri. Gue ingin punya ciri, sebagai penulis kan kita ingin terlihat beda yang lain. Film-film yang dibuat dari buku gue, otomatis judulnya ada hewannya. Kalau yang gak dari buku sih gue bebas bikin judulnya," paparnya.
Sukses sebagai film maker, Dika tak mau melupakan akarnya sebagai penulis. "Enggak megarah film terus sih. Kebetulan memang lagi di film saja. Gue bikin film memang karena lagi ingin saja. Gue enggak merasa film maker amat. Karena gue enggak gabung di grup whastaap apapun film atau apapun. Gue jarang datang ke acara-acara film. Teman-teman gue juga stand up comedian kebanyakan kalau main ke rumah," katanya.
Raditya Dika menyebut dirinya sebagai story teller dengan medium berbeda-beda. "Ya gue story teller saja sih, bercerita dan kebetulan mediumnya lagi di film. Nanti mediumnya lagi di buku, lagi stand up comedi. Jadi gue suka cerita berbagai macam hal yang kebetulan sekarang yang lagi dilihat ya di film. Tapi nanti mungkin gue main ke tempat yang lain," katanya.