Fimela.com, Jakarta Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, selain terus melanjutkan Operasi Tinombala secara gabungan, TNI juga akan menggelar operasi teritorial di Poso pasca tewasnya Santoso. Berdasarkan laporan Liputan6.com, hal tersebut merupakan upaya peningkatan taraf hidup masyarakat Poso.
Menurut Panglima TNI, operasi teritorial di Poso itu nantinya akan melibatkan seluruh instansi. Mulai dari pemerintah provinsi hingga kabupaten. "Semoga kita bisa bersama-sama membangun daerah Poso ke arah yang lebih baik. Dan pastinya dalam operasi itu yang dominan pergerakannya adalah gubernur dan bupati setempat," ucap Gatot di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (20/7), kepada Liputan6.com.
Secara keseluruhan, kata Gatot, hasil Operasi Tinombala yang berhasil menewaskan pentolan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu merupakan kesuksesan bersama antara seluruh pihak keamanan di Indonesia, termasuk TNI, Polri, intelijen, dan pihak keamanan lainnya. "Saya sangat mengapresiasi atas keberhasilan bersama ini," tambah Gatot.
Sebagaimana diwartakan Liputan6.com, berdasarkan data dan ciri yang dimiliki, Polri membenarkan kedua jenazah yang telah berhasil dievakuasi adalah Santoso dan Muhtar. Meski demikian, Polri masih menunggu hasil DNA.
Panglima TNI menyatakan, seperti dimuat Liputan6.com, operasi perburuan dan penangkapan terhadap pengikut tersisa kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah, selepas tewasnya Santoso, masih terus dilakukan. Bahkan operasi dengan Sandi Tinombala 2016 itu akan semakin intensif.