Fimela.com, Jakarta Bukan lagi berita mengherankan jika kandidat Presiden Amerika Serikat, Donald Trump membuat kontroversi. Ia kembali menggunakan lagu para musisi ternama dalam acara kampanye.
Sebelumnya ia sempat memakai lagu Adele untuk kepentingan yang sama. Bukannya belajar dari kesalahan, ia justru mencomot lagu lain yang tak kalah ikonik dan legendaris.
Dalam Konvensi Nasional Partai Republik 18 Juli lalu, Donald Trump membuat kemunculan dramatis dengan lagu Queen yang melegenda, We Are The Champions. Kecaman pun datang dari berbagai pihak, tak terkecuali gitaris Queen Brian May.
Brian May menyayangkan penggunaan lagu Queen untuk kepentingan politik. Apalagi, tak ada permintaan izin dalam bentuk apapun dari pihak Trump yang membuatnya makin kecewa.
"Dia tidak meminta izin. Jika dia minta izin pun, aku takkan mengiyakannya. Menurutku Trump adalah orang yang sangat berbahaya," ungkap Brian May di acara Good Morning Britain (19/7).
Gitaris Queen tersebut meminta Donald Trump untuk tidak menggunakan lagu Queen lagi. Ia tak sepaham dengan prinsip Trump yang menurutnya mendiskreditkan pihak tertentu dan mengarah ke rasisme.