Fimela.com, Jakarta Fenomena kekerasan terhadap anak yang marak terjadi di Indonesia belakangan ini memang menuai banyak kecaman dari kalangan masyarakat. Terlebih, saat Angeline Megawei diketahui meninggal lantaran mendapat kekerasan dari ibu tirinya, masyarakat pun meradang. Film Untuk Angeline memang bermakna dalam sebagai pengingat bagi orangtua.
Seolah tidak ingin kekerasan terhadap anak terus terjadi, film yang mengadaptasi kisah pilu Angeline Megawei bertajuk Untuk Angeline menyisipkan misi sosial. Leila Lele Nurazizah sebagai penulis skenario mengakui pesan yang ingin disampaikan dalam film Untuk Angeline memang menyentuh.
Baca Juga
- Marsya Doeni Rela Dimarahi Roweina Umboh di Film Untuk Angeline
- Film Untuk Angeline Diharapkan Jadi Kampanye Perlindungan Anak
- Kak Seto, Siap Kawal Film 'Untukmu Angeline'
"Pesannya film ini emosional banget. Pesan yang pengen saya sampaikan itu pada kasus Angeline itu kita kayak kebobolan. Kalo kita enggak aware akan semakin banyak anak yang bakalan menjadi korban," ucap Leila Nurazizah saat ditemui di SCTV Tower, Senayan City, Jakarta Selatan, Selasa (19/7/2016).
Dengan film Untuk Angeline, Leila mewakili seluruh tim produksi berharap film yang akan tayang pada 21 Juli 2016bisa menjadi kampanye untuk melindungi nasib anak-anak Indonesia dari predator kekerasan terhadap anak.
"Di Indonesia banyak kasus kekerasan anak, kita tinggal lihat ke sekeliling dan jangan sampai ada korban baru lagi, cukup di Angeline saja," tuturnya.
Film Untuk Angeline memang sebuah film yang mengadaptasi kisah nyata pilunya nasib Angeline Megawei yang meninggal dunia lantaran mendapat kekerasan dari ibu angkatnya. Dalam film tersebut, sosok Angeline diperankan oleh aktris cilik berbakat, Naomi Ivo. Sementara, ibu angkatnya dimainkan oleh aktris senior spesialis peran antagonis, Roweina Umboh.