Editor Says, Saat Film Indonesia Panen di Hari Raya

Henry Hens diperbarui 19 Jul 2016, 21:42 WIB

Fimela.com, Jakarta Rumah produksi Screenplay Film melengkapi rekor hattrick box office film Lebaran 2016. Pada 15 Juli kemarin, film ILY from 38.000 Ft akhirnya tembus satu juta penonton. Film ILY juga menjadi box office berturut-turut Screenplay setelah film Magic Hour (860 ribu penonton) dan London Love Story (1,25 juta penonton).

Sedangkan film liburan Lebaran lainnya yang sudah mencapai satu juta penonton adalah Rudy Habibie dan Koala Kumal. Rudy Habibie memang dirilis lebih dulu yaitu pada 30 Juni, tapi tetap termasuk dalam deretan film menyambut Lebaran Idul Fitri di tahun ini. Dua film lainnya, Sabtu Bersama Bapak dan Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea memang belum berhasil meraih sejuta penonton.

Meskipun begitu perolehan penontonnya juga cukup bagus. Sabtu Bersama Bapak sudah meraih 500 ribu penonton lebih dan Jilbab Traveler sudah mencapai 200 ribu penonton lebih. Masa liburan Lebaran lagi-lagi terbukti berhasil melambungkan jumlah penonton film Indonesia.

Di tahun lalu misalnya, sebelum liburan Lebaran belum ada film nasional yang mencapai satu juta penonton. Industri perfilman kita seperti mengalami kelesuan. Penonton seperti enggan datang berbondong-bondong ke bioskop. Mereka terkesan skeptis dan apatis dengan ‘oknum’ film nasional yang mengecewakan dan tak sesuai harapan.

Mungkin itu dampak dari ekspektasi yang tinggi terhadap sebuah film, tapi kemudian dikecewakan setelah menyaksikannya di bioskop. Untungnya situasi itu bisa terselamatkan memasuki pertengahan Juli 2015, yaitu saat masa liburan Lebaran. Empat film yang dirilis saat itu, Comic 8: Casino Kings Part 1, Surga yang Tak Dirindukan, Lamaran dan Mencari Hilal, mampu memenuhi ekspektasi dan harapan banyak penonton.

Angka 1 juta penonton akhirnya terpecahkan oleh dua film sekaligus yaitu Comic 8: Casino Kings Part 1 dan Surga yang Tak Dirindukan. Bahkan Surga yang Tak Dirindukan akhirnya menjadi film Indonesia terlaris di tahun lalu. Momen itu mampu dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku dunia film. Mereka makin bersemangat berlomba-lomba membuat film yang menarik dan disukai penonton.

Hasilnya sejauh ini cukup sukses. Di tahun ini, sudah ada tujuh film Indonesia yang menembus sejuta penonton, empat diantaranya ditorehkan sebelum liburan Lebaran. Hebatnya lagi, dari tujuh film tersebut ada dua film yang menembus tiga juta penonton yaitu AADC 2 dan My Stupid Boss.

Meskipun begitu, menjelang perilisan lima menyambut liburan Lebaran 2016, sejumlah pengamat film merasa pesimis dengan perolehan penonton nantinya. Menurut seorang pemerhati film, lima film yang dirilis saat Lebaran dianggap terlalu banyak sehingga akan sangat sulit bagi sebuah film apalagi lebih dari satu film bisa mencapai sejuta penonton.

Bukan karena kelima film tersebut dinilai kurang bagus. Justru sebaliknya, kelima film tersebut dianggap bagus dan punya sejumlah kelebihan. Kekhawatiran itu sepertinya akan terbukti. 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

1

Manoj Punjabi dari MD Pictures memang terbilang cerdik dengan merilis Rudy Habibie seminggu lebih awal. Namun perolehan hari pertamanya diluar perkiraan banyak pihak yaitu sekitar 100 ribuan penonton, tak bisa menyamai AADC 2 yang mendapatkan 150 ribu penonton di hari pertama pemutarannya.

Empat film lainnya yang serentak beredar di hari yang sama (5 Juli 20160, tak satupun yang bisa tembus 100 ribu penonton. Menurut seorang pengamat sekaligus produser film Ichwan Persada, hal ini mungkin terjadi karena masih banyak calon penonton yang sibuk bersilaturahmi atau juga ebagian besar diantara mereka bisa jadi hanya punya dana terbatas sehingga harus memilih. Mungkin mereka hanya punya dana untuk menonton 2 film dari 5 film tersebut.

Padahal sejumlah film diatas digarap dengan keseriusan yang patut diacungi jempol, yang terlihat mulai dari production value-nya sampai promosinya yang cukup agresif. Tapi untungnya hal itu tidak terjadi berlarut-larut. Perkiraan saya semula, setidaknya ada dua film yang bisa menembus sejuta penonton.

Faktanya, sekarang sudah ada tiga film yang meraih sejuta penonton. Pencapaian ini jadi semakin menegaskan kalau momen libur lebaran menjadi momen yang dinanti oleh banyak pihak termasuk sineas tanah air. Karena libur lebaran dipercaya sebagai momen emas untuk meraih penonton yang banyak.

Uniknya, kelima film lebaran yang tayang tahun ini semua diadaptasi dari novel. Masing-masing novel telah memiliki penggemar sehingga berpotensi memiliki banyak penonton. Pencapaian juga mengingatkan saya lagi dengan film-film Warkop DKI yang kerap dirilis saat liburan Lebaran atau Tahun Baru. Formula kesuksesan film Warkop DKI sampai saat ini memang terbukti ampuh dan diikuti oleh film-film Indonesia lainnya.

Kita tentu masih ingat dengan film terlaris Indonesia sepanjang masa, Laskar Pelangi. Bukan saja filmnya yang berbobot dan banyak ditunggu, momen perilisannya juga sangat tepat yaitu saat liburan Lebaran. Di tahun ini pencapaiannya terasa lebih spesial karena ada tiga film sekaligus yang menembus angka sejuta penonton. Sebenarnya bukan hanya momen Lebaran saja yang membuat penonton membanjiri gedung bioskop.

Masa liburan sekolah juga jadi momen yang tak kalah penting. Apa yang dilakukan anak-anak sekolah yang sedang liburan dan mengantongi yang cukup banyak hasil ‘salam tempel’ saat Lebaran? Salah satunya kemungkinan besar adalah menonton film di bioskop. Ini juga erat kaitannya dengan media sosial. Melalui media sosial, mereka jadi tahu dan mengikuti tren yang sedang hangat. Film termasuk salah satunya.

Film yang ramai dibahas di media sosial, terutama karena kualitas dan kelebihannya, pasti mengundang rasa penasaran untuk ditonton. Hal itu bisa menjadi pemicu calon penonton untuk datang ke bioskop. Pihak bioskop terutama grup XXI juga berperan besar mensukseskan film nasional dengan tidak merilis film Hollywood terbaru saat liburan Lebaran. Dengan begitu, jumlah layar untuk film Indonesia semakin bertambah dan otomatis jumlah calon penonton akan semakin banyak.

Yang membuat kelima film tadi semakin tambah beruntung adalah tidak ada film Indonesia lainnya yang dirilis saat liburan Lebaran.Setelah empat film nasional dirilis pada 5 Juli lalu, film baru lainnya baru akan dirilis pada 21 Juli nanti. Hari Raya Idul Fitri di tahun ini pun benar-benar membuat film Indonesia panen penonton. Dengan masa putar dua minggu lebih, tentunya semakin berpotensi mendatangkan banyak penonton.

Yang jelas, sepanjang kita punya uang cukup dan waktu, mari kita tonton film Indonesia yang berkualitas di bioskop. Dengan begitu kita selalu berharap para pembuat film akan terus memproduksi film yang berkualitas dan menghibur. Kalau itu terjadi maka penonton film Indonesia akan terus menuai panen bukan hanya di Hari Raya Lebaran tapi juga di hari-hari biasa maupun hari libur lainnya. Hidup film Indonesia!

 

Henry

Editor kanal Film Bintang.com