Fimela.com, Jakarta Pengalaman baru dirasakan oleh Acha Septriasa ketika menjalani syuting film Bangkit. Bukan karena karakter yang susah dan berbeda, namun dalam proses film, pemeran Rectoverso itu harus mengumbar imajinasi yang kuat. Pasalnya, film tersebut sebagian besar menggunakan teknologi manipulasi gambar atau akrab disebut Computer Generated Imagery (CGI).
Dalam film tersebut, Acha memerankan seorang dokter muda yang memiliki semangat sosial yang tinggi. "Saya di sini sebagai tim dokter yang menjaga seorang profesor yang pernah bikin penelitian tentang terowongan bawah tanah yang bisa selamatkan banjir Jakarta," kata Acha di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Senin (18/7/2016).
Tak mau hambar dalam berakting, sebelum proses produksi, Acha pun sempat melakukan eksplorasi bagaimana menjadi seorang dokter muda. Beberapa kali pelatihan pernah dilakoni demi mendapatkan kesan sebagai dokter.
"Saya banyak dapat pengalaman di film Bangkit ini. Perannya gak terlalu banyak actionnya tapi syutingnya sampai 57 hari, itu kan bisa jadi dua film, hahaha,” jelas Acha Septriasa. “Saya sempat mengikuti latihan sama dokter muda dari PMI. CSR juga lebih ke karakter aja jadi dokter, jalani skrip yang ada," lanjut Acha.
Film Bangkit bagi Acha merupakan pendobrak industri perfilman tanah air. Selama ini belum ada cerita tentang bencana yang diangkat oleh sineas Indonesia dengan sebagian besar menggunakan teknologi CGI.
Selain Acha Septriasa, film ini juga dibintangi oleh Vino G. Bastian, Putri Ayudia dan Deva Mahenra. Bangkit! yang disutradarai Rako Prijanto rencananya akan rilis di bioskop pada 28 Juli mendatang.