Kisah Pilu Kehidupan Qandeel Baloch

Lanny Kusuma diperbarui 19 Jul 2016, 09:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Bukan wanita pertama, Qandeel Baloch adalah satu dari ribuan wanita yang dibunuh karena alasan kehormatan di Pakistan. Model yang tewas karena dibunuh ini rupanya memiliki kisah hidup yang memilukan.

Meski banyak dibenci karena tindakan dan prilakunya yang senonoh, Qandeel rupanya punya alasan mengapa ia melakukan hal tersebut. Ia adalah satu dari banyak wanita di pakistan yang berjuang untuk mendapatkan kebebasan dan ia ingin menjadi wanita yang bisa hidup dan bertahan di kakinya sendiri.

Seperti umumnya wanita di Pakistan, Qandeel harus menikah diusia belia tepatnya 17 tahun, dengan pria yang lebih tua darinya. Qandeel ingin berpisah dengan sang suami, namun kedua orangtuanya melarang.

Modek seksi ini pun kemudian hamil dan tinggal bersama dengan anaknya disebuah penampungan wanita Darul Alam. Saat itu, wanita berusia 26 tahun ini kemudian memberikan hak asuh anaknya secara penuh kepada suaminya. Setelah itu Qandeel pun meninggalkan penampungan dan melanjutkan hidupnya dengan bekerja serta melajutkan pendidikan S1.

Qandeel menjalani beberapa pekerjaan agar ia bisa bertahan hidup, sampai ia mengambil bagian di Pakistan Idol dan menjadi model. Wanita dengan nama asli Fauzia Azeem ini, tak mau meggunakan nama aslinya dengan alasan ingin melindungi orangtaunya, ia pun tak mau mengungkapkan dimana ia dan keluarganya tinggal.

Dari pekerjaannya Qandeel Baloch memang telah banyak membantu perekonomian keluarga, selain membayarkan sewa rumah untuk keluarga, ia pun membantu biaya pengobatan ayahnya. Namun bagi sang kakak Wasim, yang tak lain adalah pelaku pembunuhan Qandeel, itu tidaklah berarti dari pada kehormatan keluarga, "Uang penting, tapi kehormatan keluarga lebih penting," kata Wasim seperti diwartakan Telegraph.