Masih Kujaga Surat Cintamu Meski Kita Telah Berpisah

Karla Farhana diperbarui 19 Jul 2016, 08:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Secarik kertas berbalut amplop merah muda yang pernah kamu berikan padaku saat kita masih SMA masih terus kujaga hingga sekarang. Meski kamu tak lagi ada di sisiku dan tak lagi terdengar kabarnya. Harumnya surat cintamu pun masih tercium. Baunya masih juga meliputi, seperti rasa ini yang tak kunjung pergi. 

Meski tintanya kini rada kabur, goresan tanganmu masih tetap indah buatku. Kata-katanya mungkin tak sepuitis pujangga. Tapi masih mampu membuatku tersipu malu. Aku jadi ingat tatkala dirimu menunggu anak-anak kelasku seluruhnya pulang, meninggalkan aku dengan jantung berdebar menunggumu masuk ke dalam. 

Aku tahu kamu ada di luar kelas. Menungguku untuk memberikan surat yang nantinya dengan senang hati bakal kubalas. Ingat, kan, 3 tahun selama memakai rok abu-abu, kita terus berbalas surat? Kita tak butuh pak pos yang mengantarkannya ke kotak surat di depan rumah. 

Takut disita Ibu, kataku malu-malu saat itu, di depan gerbang sekolah. Kamu lalu tersenyum dan menggandeng tanganku seraya menggelengkan kepala perlahan. Tak apa, katamu membesarkan hatiku. Tapi sayang, kita saling mengutarakan rasa dan rindu hanya sampai waktu kelulusan. 

Aku ingat, waktu itu kamu melambaikan tangan tanda perpisahan. Mendung menyelimuti kita berdua. Perlahan-lahan gerimis turun dan hujan kian membesar. Tak hanya aspal lapangan sekolah yang basah. Hatimu, hatiku, pipimu, pipiku, pun ikut basah. Tak jelas karena hujan atau air mata. 

Kamu menyelipkan secarik kertas berselimut amplop merah muda kecil. Nanti saja bacanya, katamu dengan kedua bibir yang bergetar. Esoknya, kamu harus berangkat ke Belanda. Surat cinta terakhir yang kamu berikan itu masih kusimpan dengan rapi. Tapi tak kuasa aku membalasnya.

Tertera sebuah alamat dengan nama jalan yang sungguh asing. Utrecht. Maaf, aku baru membalas surat cintamu setelah 6 tahun kita berpisah. Akan sampaikah surat cinta ini padamu di sana? Begitu jauh, begitu asing. Namun rasa ini tak pernah berubah. Hanya satu yang ingin kukatakan. Aku rindu.